Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA 26 Mei lalu, Facebook melalui fitur kenangannya mengingatkan bahwa saya pernah membuat sebuah refleksi sederhana tentang era baru dalam pelestarian kebudayaan Indonesia. Tulisan itu saya buat dalam rangka mengapresiasi kelahiran Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara atau Ngariksa yang kala itu baru berusia setahun.
Kini, empat tahun kemudian, saya ingin melihat kembali sejauh mana perjalanan komunitas daring itu mempertahankan eksistensinya di era digital. Jelasnya, bagi saya, Ngariksa ialah barometer yang menunjukkan wajah terkini bangsa kita dalam mengapresiasi warisan-warisan budayanya. Lebih jauh lagi, keberadaannya ialah sebagai inspirasi bagi para stakeholders dalam meyakinkan generasi masa kini, bahwa leluhurnya mewariskan identitas peradaban yang begitu gemilang.
Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/ngariksa-peradaban-nusantara-di-era-digital
Sebanyak 100 peserta dari Hipapi Indonesia dari seluruh Indonesia diberikan edukasi tentang adat dan budaya pernikahan, khususnya di Jawa.
tari bali yang berjumlah 127 tarian dan masing-masing menampilkan keunikan serta cerita tersendiri yang menjadi ciri kebudayaan Bali
10 peninggalan kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan maritim terbesar di Nusantara kala itu, baik berupa prasasti, candi maupun situs bersejarah
pakaian adat Aceh dengan berbagai motif unik dan desain menawan yang mengandung filosofi tersendiri sebagai bentuk kekayaan budaya Indonesia
senjata tradisional Lampung yang terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik yang kuat, dulunya digunakan untuk berperang, berburu dan bekerja
tarian Sulawesi Tengah sebagai simbol dan ciri khas budaya setempat, tercipta dari kebiasaan dan adat istiadat masyarakat Sulawesi Tengah
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Di era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan telah menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. Salah satunya dalam hal transaksi keuangan.
Melalui platform digital, konsumen dapat mengakses informasi terkait produk, melakukan konsultasi online gratis, serta membeli dengan cepat dan mudah.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved