Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
TUBERKULOSIS (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menginfeksi bagian tubuh lainnya. TBC menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, menyebarkan tetesan kecil yang mengandung bakteri. Penularan TBC membutuhkan kontak erat dalam periode waktu tertentu sehingga sering didapatkan beberapa kasus dalam satu keluarga atau kerabat.
Mengacu pada WHO Global TB Report tahun 2020, 10 juta orang di dunia menderita TBC dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya, sehingga TBC merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia. Indonesia menempati urutan ketiga secara global dengan jumlah penderita TBC terbanyak.
Data TBC di Indonesia tahun 2020 menunjukkan sebagian besar kasus TBC (67%) terjadi pada usia produktif (15-54%) dan 9% mengenai anak-anak berusia kurang dari 15 tahun. Pada tahun 2020, diperkirakan 824.000 orang di Indonesia mengidap TBC dan 93.000 orang meninggal akibat penyakit ini, sedangkan pada tahun 2021 diperkirakan terdapat sekitar 910.000 kasus TBC baru di Indonesia dan 62.000 kematian akibat TBC.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan TBC sulit diberantas sehingga merupakan ancaman terselubung bagi masyarakat Indonesia.
Pertama TBC merupakan penyakit dengan gejala yang tidak selalu spesifik. Penderita TBC dapat mengalami gejala yang mirip dengan penyakit lain, seperti batuk, sesak napas, dan demam. Hal ini dapat membuat penderita TBC terlambat didiagnosis dan diobati.
Kedua, pengobatan TBC membutuhkan waktu yang lama sekitar 6-9 bulan dan penderita harus minum obat secara rutin setiap hari. Hal ini membutuhkan kepatuhan dan dapat menjadi tantangan bagi penderita TBC, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit penyerta atau kondisi ekonomi yang sulit.
Ketiga, stigma terhadap penderita TBC masih kental dalam masyarakat sehingga dapat membuat penderita TBC enggan untuk memeriksakan diri ke layanan kesehatan atau melanjutkan pengobatan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah membuat Peraturan Presiden (Perpres) nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC sebagai komitmen untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030. Eliminasi TBC berarti menurunkan insiden TBC menjadi kurang dari 10 kasus per 100.000 penduduk dan prevalensi TBC menjadi kurang dari 1 kasus per 1.000 penduduk.
Untuk mencapai target eliminasi TBC 2030, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai strategi, antara lain:
Selain strategi di atas, pemerintah Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC dan mengurangi stigma terhadap penderita TBC. Pemerintah juga bekerja sama dengan sektor swasta dan masyarakat sipil untuk mempercepat eliminasi TBC.
Upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai eliminasi TBC 2030 membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat umum.
Dukungan tersebut dapat berupa:
• Melakukan imunisasi BCG sesuai jadwal
• Melakukan pemeriksaan TBC jika mengalami batuk yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih
• Mengobati TBC sampai sembuh
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hantavirus bisa menginfeksi dan menimbulkan penyakit berat pada manusia di seluruh dunia. Hantavirus dapat menular kepada manusia melalui interaksi dengan hewan pengerat seperti tikus
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Tuberkulosis (TBC) masih terus menjadi tantangan kesehatan global yang memerlukan perhatian serius.
Mencium bayi memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved