Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BEBERAPA hari terakhir ini kembali ramai pembahasan tentang kasus Harun Masiku. Kasus ini kembali menjadi perbincangan setelah Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti berkunjung ke KPK. Krisna memberikan penjelasan bahwa Harun Masiku menurut data perlintasan masih berada di wilayah RI. Hal itu bertentangan dengan komentar KPK yang mengatakan kepada publik bahwa Masiku berada di luar negeri.
Wajar publik kembali membahas kasus ini karena sudah lebih dari 3 tahun KPK belum juga berhasil menangkap Masiku. Banyak rekan dan media bertanya mengenai permasalahan ini sehingga saya pandang perlu menyampaikan penjelasan dalam opini ini. Kasus Masiku bermula ketika KPK melakukan OTT terhadap salah seorang komisioner KPU pusat bernama Wahyu Setiawan karena menerima uang (suap), yang diduga dari Harun Masiku dkk, untuk keperluan pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) terhadap salah seorang anggota DPR RI dari PDIP.
Dalam melakukan OTT itu, petugas KPK mengalami beberapa hambatan. Di antaranya, 'diganggu' sekelompok oknum penegak hukum, yang oleh sebab itu Masiku tidak dapat langsung ditangkap pada saat itu. Kemudian petugas (penyelidik) KPK melakukan pemeriksaan dan melaporkan kepada forum ekspose KPK yang dihadiri pimpinan KPK, yang akhirnya menetapkan Wahyu Setiawan sebagai penerima suap dan Harun Masiku sebagai pemberi suap. Pada proses ekspose itu juga dibahas peran dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, walaupun kemudian tidak disepakati untuk bisa dijadikan tersangka sebelum ada keterangan dari Masiku.
Dalam proses penyidikan, penyidik KPK melakukan serangkaian upaya untuk menangkap Masiku. Tetapi, hingga berkas perkara dan tersangka Wahyu Setiawan dilimpahkan untuk proses sidang di pengadilan, Masiku belum juga tertangkap. Tentu ini agak aneh karena Masiku diyakini tidak memiliki kekuatan finansial yang besar untuk bisa melarikan diri dan bersembunyi. Kemudian, dibentuklah tim khusus untuk pencarian Masiku. Sayangnya tim khusus itu tidak bisa bekerja karena kebanyakan dari mereka disingkirkan dari KPK oleh Firli Bahuri dkk dengan alasan TWK.
Dari gambaran di atas, ada beberapa hal penting yang perlu dicermati.
Pertama, kasus Masiku ini kasus yang tidak berdiri sendiri. Kasus ini diduga melibatkan beberapa orang penting di suatu partai. Karena itu, tidak mengherankan jika sejak awal penanganan ada resistensi, bahkan dari level pimpinan KPK sendiri. Keadaan ini yang membuat saya yakin bahwa selama Firli menjadi pimpinan KPK, Masiku tidak akan ditangkap.
Hal yang sama juga bisa kita lihat dari penanganan kasus bansos, yang hanya ditangani KPK dari sisi kasus suapnya saja. Padahal, Firli selaku Ketua KPK pernah berjanji akan menggunakan Pasal 2 ayat (2) UU Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman mati untuk mengungkap kasus bansos secara tuntas.
Kedua, Harun Masiku dalam kasus ini adalah tersangka pemberi suap, yang ancaman hukuman maksimalnya penjara 5 tahun. Dalam konstruksi kasus suap ini bukan suap yang sangat besar. Hal itu bisa dilihat dari putusan terhadap terdakwa Wahyu Setiawan selaku penerima suap yang mendapat hukuman 6 tahun, dari ancaman maksimal 20 tahun. Dengan keadaan itu, agak aneh ketika Masiku yang masih muda justru melarikan diri. Sebab, kalau saja yang bersangkutan memilih untuk menghadapi masalah ini, barangkali sekarang sudah keluar dan tidak berlarut-larut sehingga bisa kembali menata hidupnya.
Ketiga, apa untungnya Harun Masiku melarikan diri? Kaburnya Masiku sebagaimana yang saya sampaikan, justru membuat kerugian besar bagi dirinya sendiri. Selain ia selalu dalam keadaan cemas, tentu hidupnya justru dalam keadaan ketidakpastian. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa dalam kasus pemberian suap terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan, tertangkapnya Masiku akan membuka kotak pandora dan bisa menyeret orang-orang lain dalam kasus ini sehingga sangat mungkin Masiku kabur bukan karena kehendaknya sendiri.
Oleh karena itu, segeralah menyerahkan diri Harun Masiku. Jangan kamu korbankan hidupmu demi kepentingan orang lain.
Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, menjelaskan bahwa proses ekstradisi terhadap buronan kasus Investree, Adrian Asharyanto Gunadi, masih berlangsung.
Pemerintah Singapura memutuskan untuk menolak permohonan penangguhan buronan kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), Paulus Tannos.
PEMERINTAH didorong untuk menggencarkan diplomasi ke Singapura perihal pentingnya buronan Paulus Tannos kembali ke Indonesia.
PENGAMAT hukum pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar mengatakan pemerintah Indonesia harus menyiapkan bukti kuat untuk melawan Paulus Tannos.
POLISI mengungkap bahwa salah satu tersangka kasus asusila dan pornografi anak di grup Facebook "Fantasi Sedarah", berinisial MJ, merupakan buronan kasus pencabulan anak di Bengkulu
KPK mengungkap pertemuan mantan narapidana kasus rasuah hak tagih Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra atau Djoko Tjandra dengan buronan Harun Masiku di Kuala Lumpur, Malaysia.
Pentingnya keadilan ditegakkan tanpa diskriminasi dan tanpa memandang siapa yang menjadi subjek hukum.
KPK mengatakan belum ada pengajuan dari penyidik lembaga antirasuah tersebut untuk memeriksa Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution sebagai saksi.
KPK mendalami proses keimigrasian TKA di sejumlah pintu masuk, seperti Tanjung Priok, Batam, dan Bandara Soekarno-Hatta.
Penyidik sejatinya mau menahan beberapa tersangka dalam kasus ini, beberapa waktu lalu. Namun, rencana itu dibatalkan karena alasan kesehatan pihak berperkaranya.
KPK meyakini amnesti yang telah diberikan ke Hasto tidak dilakukan atas pertimbangan sembarangan.
Asep mengatakan, Donny dan Harun masih menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pada proses pengurusan antarwaktu (PAW) anggota DPR.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved