Sabtu 10 Juni 2023, 23:45 WIB

Mempercepat Penurunan Stunting Melalui Perubahan Mindset 

Indira Oktoviani, Analis Kebijakan Muda Setwapres Diena Tiara, Staf Biro SDM Setneg | Opini
 Mempercepat Penurunan Stunting Melalui Perubahan Mindset 

Dok pribadi
Diena Tiara dan Indira Oktoviani

 

MENINJAU kalimat dari Shiv Khera bahwa pikiran menentukan tindakan, tindakan menentukan kebiasaan, kebiasaan menentukan karakter, karakter menentukan kesuksesan dan kegagalan. 

Kalimat tersebut ternyata  benar adanya ketika seorang bidan menyatakan, "Malu ketika tidak bekerja dengan baik untuk melayani masyarakat." Ternyata mindset tersebut menjadi salah satu yang mendorong  kesuksesan penurunan stunting di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Tercatat dalam Survei Satus Gizi Indonesia Angka Prevalensi Stunting Provinsi Lampung nomor tiga terbaik se Indonesia di 2022.
 
Bidan di Kabupaten Tulang Bawang sebagai garda terdepan yang melayani masyarakat akan berkunjung ke rumah balita, apabila balita tidak datang ke posyandu. Tentunya perilaku tersebut tidak lahir dengan sendirinya. Pasti ada keterlibatan dari pemerintah daerah yang membentuk perilaku itu.  

Setelah ditelisik ternyata Pemda Kabupaten Tulang Bawang memiliki Program Bergerak Melayani Warga (BMW), sebagai ruh yang mendasari program yang ada di wilayah tersebut. Konsep BMW menjadi konsep dalam proses konvergensi program dan kegiatan di lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dapat berjalan dengan baik,  yang membantu dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tulang Bawang. 

Bergerak, dalam konteks BMW, mempunyai nilai-nilai yang terkandung di antaranya proaktif, reaktif, sensitif, inovatif, kebersamaan, gotong royong (team work), dan dinamis. Melayani, mempunyai nilai-nilai yang terkandung di antaranya pengabdian, kepedulian, ketulusan, keikhlasan, keseriusan, bertanggung jawab, jujur, integritas, totalitas, berkomitmen serta berdedikasi yang tinggi. Warga, adalah seluruh masyarakat Tulang Bawang.

Mindset BMW diwujudkan juga melalui dukungan anggaran dari APBD dan APBDes sehingga sangat mendukung para pelaksana program bergerak melayani warga, untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tulang Bawang. Pola pikir para pelaksana program lahir dari komitmen kuat pemimpin untuk menurunkan angka prevalensi stunting di daerahnya. 

Hal itu tidak sekadar terucap tapi dilaksanakan dengan aksi nyata dalam dokumen perencanaan yang mengkonvergensikan semua anggaran di lintas sektor untuk mendukung stunting. Hebatnya semua perencanaan tidak hanya direncanakan tapi dibabat habis dalam aksi nyata. Hal ini yang  mendukung penurunan stunting selama tiga tahun turun sebesar 22,99% (2018: 32,49% ke 2021: 9,5%).

"Tidak ada satu perencanaan untuk mendukung stunting pun yang tidak terlaksana," pungkas Asisten III Kabupaten Tulang Bawang M Rasidi.

Inovatif

Setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki cara dan praktik baik tersendiri untuk menurunkan angka stunting di daerahnya masing-masing. Saat ini angka stunting tercatat sebesar 21,6% (2022) sehingga guna  mendukung target RPJMN 14% di 2024 perlu kerja ekstra. Itu karena harus menurunkan sebesar 7,6% atau  3,8% setiap tahun. 

Angka tersebut sangat besar jika dibandingkan penurunan stunting 2021 ke 2022 yang hanya sebesar 2,8%. Arahan Wakil Presiden dalam Rapat Tingkat Menteri 2023 pada Mei, salah satu cara yaitu dengan terobosan dan inovasi baru dalam percepatan penurunan stunting serta mereplikasi model kabupaten yang penurunannya signifikan.

Stunting pada balita tentunya tidak langsung terjadi, ada tahapannya yang dilalui. Sebagaimana dijelaskan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada acara launching Pemberian Makanan Tambahan Lokal medio Mei 2023. Menkes menyebutkan hal tersebut sama seperti kanker ada tahapan yang dilalui, mulai stadium 1, 2, 3, dan 4. "Baiknya ditangani awal dari stadium 1 dan stadium 2. Kalau bisa, ditangani dari stadium 1 atau stadium 2," ujar Menkes.

Sebelum balita stunting, balita akan mengalami weight faltering (kenaikan berat badan yang di bawah rata-rata kenaikan minimal, bahkan bisa jadi tidak naik berat badan/turun). Lalu ke posisi wasting, gizi kurang, gizi buruk, akhirnya sampai pada stunting. Sungguh baik jika mencegah stunting dari awal,  demikian penjelasan Menkes. 

Untuk itu benar adanya kata pepatah mencegah lebih baik dari pada mengobati. Karena untuk mengobati  balita yang sudah stunting membutuhkan waktu lama dan biaya tidak murah. Dengan demikian untuk mempercepat penurunan stunting harus dengan memiliki mindset mencegah stunting dari hulu.
 
Mencegah stunting paling hulu ialah mencegah stunting sebelum lahir yaitu  melalui intervensi pada  remaja putri agar tidak sampai mengalami kekurangan zat besi (anemia). Selanjutnya intervensi ibu hamil  agar mencegah bayi tidak lahir dalam kondisi berat badan rendah (BBLR). Setelah bayi lahir dicegah jangan sampai ke tahapan stunting sehingga ketika menemukan bayi mulai weight faltering sebaiknya langsung ditangani.

Untuk itu, guna mempercepat penurunan stunting untuk mencapai target 2014 di samping melaksanakan 5 pilar strategis percepatan stunting (komitmen kepemimpinan, kampanye perubahan perilaku, konvergensi  program/kegiatan, ketahanan pangan, dan pemantauan-evaluasi), para pelaksana program di pusat dan daerah diharapkan perlu untuk mengawal titik titik penting di bagian hulu. 

Pengawalan di hulu juga berguna untuk mengantisipasi agar balita wasting Indonesia yang angkanya naik dari 2021 ke 2022 sebesar 0,6% dan underweight yang naik sebesar 0,1%, tidak jatuh ke posisi stunting di masa depan.

Baca Juga

Dok Pribadi

Virus Nipah

👤Dr. Hj. Salwa Mochtar, Direktur RS Islam Faisal, Makassar 🕔Rabu 27 September 2023, 20:24 WIB
Manusia dapat terinfeksi jika mereka memiliki kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi atau cairan tubuhnya (seperti air liur atau...
Dok. Pribadi

Klaim Politik Ormas Islam dan Pilpres 2024

👤Ma’mun Murod Al-Barbasy Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Peneliti Senior pada Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) UMJ, dan Wakil Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Muhammadiyah 🕔Rabu 27 September 2023, 05:00 WIB
MENARIK pernyataan Wakil Sekjen PBNU Sulaiman Tanjung beberapa waktu lalu yang menyebut bahwa mayoritas warga NU (Nahdliyin) memilih PDIP,...
Dok pribadi

SBN Sebagai Investasi Pilihan Generasi Muda

👤Ainun Fitri Habibah, Politeknik Keuangan Negara STAN 🕔Selasa 26 September 2023, 20:55 WIB
KOMPONEN pendapatan dan belanja dalam suatu APBN telah umum diketahui dan cukup familiar bagi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya