Rabu 08 Februari 2023, 08:00 WIB

Leitmotive Eliminasi Kusta

Perigrinus H Sebong, Pengajar FK Unika Soegijapranata | Opini
Leitmotive Eliminasi Kusta

Dok Pribadi
Perigrinus H Sebong, Pengajar FK Unika Soegijapranata

 

KUSTA adalah penyakit penuh teka-teki yang telah dikenal sejak zaman kuno dan abad pertengahan. Meskipun penyebab kusta yaitu Mycobacterium leprae (M. leprae) sudah ditemukan sejak 1873, tetapi hingga akhir  2022, masih terdapat 15.239 penderita kusta baru di Indonesia.

Dari semua penderita baru yang terdeteksi, 5,69% mengalami disabilitas tingkat dua. Dari 34 provinsi, enam provinsi belum mencapai eliminasi kusta. Padahal secara nasional Indonesia telah mencapai status eliminasi kusta tahun 2000 (prevalensi kusta <1 per 10.000 penduduk).

Salah satu ganjalan terbesar mencapai eliminasi kusta secara menyeluruh adalah leprostigma. Sumber leprostigma bisa dari stereotip agama, bahasa, dan kesalahpahaman. Leprostigma menyebabkan penderita kusta aktif menunda atau enggan berobat. Padalah, ini sangat berbahaya bagi penderita kusta karena kurangnya pengobatan pada tahap awal dapat memperburuk gejala, meningkatkan komplikasi, meningkatkan penularan kontak dekat, dan meningkatkan risiko kecacatan.

Untuk mengurangi leprostigma maka perlu mengubah paradigma penanganan kusta. Dari catatan sejarah, sejak Armauer Hansen menemukan M. leprae sebagai penyebab kusta, penanganan kusta termasuk leprostigma masih pasang surut hingga kini.

Misalnya, sidang World Health Assembly 1991 menetapkan resolusi eliminasi kusta tahun 2000 menggunakan prevalensi <1 per 10.000 penduduk sebagai patokan. Namun, meskipun prevalensi kusta bisa ditekan, tetapi setiap tahun tetap muncul penderita kusta baru. Di tahun 2000-SDGs, penanganan kusta mulai berfokus pada paradigma sindemik, yang mana kusta merupakan isu cross cutting sehingga penanganannya mesti paralel dengan upaya mengurangi determinasi faktor non medis seperti kemiskinan, sanitasi buruk dan literasi.

Namun, stigma tetap saja masih terjadi. Terbaru adalah inisiatif Global Leprosy Strategy 2021- 2030 menuju zero leprosy tahun 2030, tetapi empat pilar GLS yaitu (1) melaksanakan peta jalan zero leprosy secara terintegrasi; (2) meningkatkan kegiatan pencegahan dan penemuan kasus secara aktif yang terintegrasi; (3) melakukan tatalaksana kusta dan komplikasinya serta mencegah disabilitas baru; dan (4) memerangi stigma dan menghormati hak asasi penderita kusta, belum ditindaklanjuti.

Fakta tersebut, hemat penulis, adalah refleksi status quo kusta selama hampir 368 tahun eksis di Indonesia sejak tahun 1655. Kusta sebenarnya adalah metafora untuk stigma. Eliminasi kusta mustahil tercapai tanpa komitmen bersama mengurangi leprostigma. Dengan kata lain, stigma kusta adalah leitmotive dari hubungannya dengan manusia sehingga perubahan paradigma penanganan kusta sangat menentukan besar kecilnya derajat leprostigma di masyarakat.

Pengurangan leprostigma tidak dapat terjadi tanpa keterlibatan dan partisipasi dari orang yang pernah mengalami kusta. Butuh lebih banyak upaya untuk mengintegrasikan seni komunikasi sosial ke dalam pengurangan stigma, termasuk menghilangkan stereotip atau bahasa diskriminatif yang masih membelenggu masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, eliminasi kusta hanya dapat terwujud apabila upaya tersebut diramu dalam strategi nasional yang sistematis, terukur dan berkelanjutan lintas generasi. Selamat memperingati Hari Neglected Tropical Diseases (NTD) Sedunia. Kita tunggu langkah konkret pemerintah dalam rangka akselerasi eliminasi kusta.

Baca Juga

Antara/Hafidz Mubarak A

Sisi Lain Formula E yang Tak Terekam oleh Media

👤Heka Hertanto, Ketua Umum Artha Graha Peduli.  🕔Kamis 01 Juni 2023, 12:18 WIB
Di era pertama Jakarta Eprix dilaksanakan kampanye penggunaan kendaraan listrik di ajang Formula E ini terbukti telah memberikan kontribusi...
Dok pribadi

Memperjuangkan Pancasila

👤Dzul Fikar Ahmad Tawalla, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah 🕔Kamis 01 Juni 2023, 11:50 WIB
KELAHIRAN Pancasila merupakan anugrah bagi bangsa...
Dok. Pribadi

Refleksi Kebangsaan Buya Syafii dan Muhammadiyah di Tahun Politik

👤Ahmad Soleh Sekretaris Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan DPP IMM 2018-2021 🕔Rabu 31 Mei 2023, 05:00 WIB
SABTU, 27 Mei 2023, merupakan haul satu tahun wafatnya Ahmad Syafii...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya