Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PRESIDENSI G-20 telah resmi didapuk ke pundak Indonesia. Tentunya bukan tugas ringan mengingat forum tersebut merupakan salah satu forum yang cukup prestise di dunia. Bukan tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi, melainkan juga bagaimana menunjukkan jati diri bangsa yang tentunya akan banyak terlihat oleh mata dunia.
Indonesia menjadi negara Asia ke-5 yang menjadi tuan rumah KTT G-20 setelah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi. Tema yang diambil adalah Recover Together, Recover Stronger. Beberapa bidang prioritas tentunya dijadikan pembahasan utama. Bidang-bidang krusial untuk menjadi pondasi utama pun diperbincangkan dalam forum diskusi G-20.
Namun, ada hal utama sebenarnya juga tidak bisa luput kita tinggalkan. Apa itu? Citra Indonesia yang diharapkan di mata dunia atau yang kita kenal sebagai wish image. Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations, mengatakan bahwa wish image itu dapat dipersiapkan dan diterapkan untuk menjadi citra baru karena mungkin informasi yang ada sekarang belum tentu memadai, dalam hal ini apa yang didapat oleh negara lain.
Dari sini tentunya ada potensi tertentu yang bisa dimaksimalkan oleh Indonesia. Indonesia dikenal sebagai negara yang ramah orangnya, kaya akan budaya, multikultural, multietnis, saling menghargai, menghormati, dan lain sebagainya. Itu adalah wish image yang bisa jadi memang akan semakin kuat. Salah satu wish image utama yang juga akan dibawa dalam presidensi adalah keberhasilan penyelenggaraaanya. Lalu bagaimana caranya memperkuat itu semua sehingga wish image dapat terbentuk dengan baik? Tentunya dengan kolaborasi berbagai pihak.
Peran pranata humas
Dalam berbagai pihak tersebut terseliplah peran para pranata humas. Peran pranata humas pada forum G-20 ini tentunya amatlah penting. Selain tentunya memberikan berbagai informasi terkait bidang masing-masing, para pranata humas juga harus bisa menjadi narasumber informasi mengenai apa itu G-20.
Paling penting adalah peran pranata humas dalam mewujudkan atau memperkuat wish image tersebut. Caranya tentu dengan kolaborasi tadi, . saling memberikan informasi satu sama lain, membuat konten menarik tentang G-20 yang bisa dilakukan di media sosial instansi, media digital lain atau hanya sekadar posting senyum bahagia di media sosial pribadi dengan bertemakan atau memberikan logo G-20 di dalamnya. Sesederhana itu tapi dampaknya mungkin akan semakin luas (multiplier effect).
Sekali orang melihat akan mencari tahu, bertanya, penasaran, kemudian mendapat jawaban. Jika memiliki tujuan dan arah yang sama agar Indonesia berhasil dan sukses dalam penyelenggaraan G-20 kali ini, mari hal sederhana seperti itu pulalah wish image Indonesia didapatkan. Saya teringat kata-kata Presiden ke-3 RI BJ Habibie, "Cinta tidak berupa tatapan satu sama lain, tetapi memandang keluar bersama ke arah yang sama."
Dalam pengertian saya, ungkapan Pak Habibie itu artinya adalah kita baik sebagai individu ataupun sebagai pranata humas, perlu berkolaborasi bersama-sama untuk menunjukkan salah satu cinta kita terhadap jati diri bangsa. Jadi, dengan melakukan hal sederhana yang direncanakan untuk promosikan jati diri bangsa, mata dunia akan semakin mengakui bahwa wish image, bukan sekadar harapan, tapi melainkan itu adalah kenyataan.
Pada pertemuan sebelumnya pekan lalu para Menteri Luar Negeri G20, juga gagal menghasilkan kesepakatan lantaran perbedaan sikap terkait kondisi geopolitik.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi membeberkan kisah sukses Indonesia saat menjadi Presiden G20 2022 dan Ketua ASEAN 2023. Keberhasilan itu bukan hal yang mudah untuk diraih,
Acara ini merupakan pengakuan penting terhadap upaya kolaboratif antara FAO, Kemtan, dan Universitas IPB dalam menghadapi tantangan unik yang dihadirkan oleh pandemi.
Dalam mendorong pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 tersebut perlu dilakukan penguatan sejumlah strategi seperti pemanfaatan momentum bonus demografi melalui penciptaan generasi unggul.
BADAN Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama akan menggelar Forum Halal World di Jakarta pada 18-19 November 2023 dengan mengundang 118 lembaga halal dari 41 negara.
Arif Hidayat berharap seluruh negara Anggota G20 berkomitmen melanjutkan pencapaian Presidensi India selama G20 2023.
Media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
MEDIA digital, terkhusus platform Twitter atau X, telah menjadi arena utama pertarungan wacana politik mengenai Papua dalam dua pemilu terakhir.
Devita Oktavia D hadir sebagai konten kreator hukum yang menyajikan edukasi hukum secara ringan, singkat, dan menyenangkan lewat media sosial.
PEMILIK media sosial X (dulu Twitter), Elon Musk, mengatakan bahwa pihaknya menemukan arsip video untuk aplikasi video pendek Vine, yang diduga telah dihapus.
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved