Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Coco Gauff Menang Prancis Terbuka Pertamanya Usai Kalahkan Aryna Sabalenka

Thalatie K Yani
08/6/2025 05:07
Coco Gauff Menang Prancis Terbuka Pertamanya Usai Kalahkan Aryna Sabalenka
Coco Gauff berhasil menang Prancis Terbuka setelah mengalahkaan peringkat satu dunia Aryna Sabalenka di final.(AFP)

PETENIS Coco Gauff berhasil meraih gelar tunggal putri Prancis Terbuka pertamanya setelah bangkit dan mengalahkan petenis peringkat satu dunia Aryna Sabalenka, 6-7 (5-7), 6-2, 6-4.

Kemenangan ini menjadi gelar Grand Slam tunggal kedua dalam karier Gauff, melengkapi gelar AS Terbuka yang ia menangkan pada 2023.

"Aku rasa kemenangan [Grand Slam] kali ini lebih sulit daripada yang pertama karena kamu tidak ingin merasa puas hanya dengan satu gelar," kata Gauff, 21.

Gauff yang tertinggal dua break berhasil menemukan ritmenya dan bangkit dengan memanfaatkan kesalahan Sabalenka. "Ini sangat menyakitkan. Selamat untuk Coco—dia bermain lebih baik dariku," ujar Sabalenka, yang juga mengincar gelar pertamanya di Roland Garros.

Gauff, yang pernah kalah di final tahun 2022, tampil lebih tenang di set penentuan dan berhasil mencuri satu break penting, lalu mempertahankan keunggulan untuk menyegel kemenangan.

Ia sempat menyelamatkan break point sebelum akhirnya menuntaskan pertandingan di championship point kedua, saat pukulan forehand Sabalenka melebar dan Gauff jatuh terlentang di tanah liat.

Air Mata

Penampilan sebelumnya Gauff di final Prancis Terbuka, saat ia masih remaja, berakhir dengan dirinya menutupi kepala dengan handuk dan menangis di kursinya. "Aku sedang mengalami banyak hal saat kalah di sini tiga tahun lalu," kata Gauff.
"Aku senang bisa kembali. Saat itu pikiranku dipenuhi oleh hal-hal kelam."

Tiga tahun berselang, Gauff kembali ke final sebagai juara Grand Slam, membuktikan potensi besar yang dulu ia tunjukkan saat menjuarai AS Terbuka di New York.

Performa gemilangnya di musim lapangan tanah liat membuatnya dianggap lebih diunggulkan dibanding juara bertahan Iga Swiatek. "Tiga kali final... tapi kurasa aku mendapat kemenangan yang paling penting—dan itu yang utama," kata Gauff.

Hanya Sabalenka, yang mengalahkannya di final Madrid, yang tampil lebih konsisten musim ini. Maka tidak mengherankan jika dua unggulan teratas kembali bertemu memperebutkan trofi Coupe Suzanne Lenglen.

Kondisi cuaca yang sulit membuat keduanya tidak tampil dalam performa terbaik, namun Gauff menunjukkan semangat pantang menyerah dan keinginan kuat untuk menang.

Seperti di tahun 2022 saat menangis karena kekalahan dari Iga Swiatek, kali ini Gauff kembali menangis, tapi karena kebahagiaan.

Sabalenka Gagal Taklukkan Tanah Liat

Konsistensi Aryna Sabalenka di semua jenis permukaan lapangan dalam tiga tahun terakhir sangat luar biasa. Setelah dominan di lapangan keras, ia mengembangkan permainannya untuk bisa bersaing di lapangan tanah liat dan rumput.

Dengan mencapai perempat final di Paris, Sabalenka menjadi pemain pertama yang menembus delapan besar dalam 10 Grand Slam berturut-turut sejak Serena Williams pada 2017. Namun, ia kembali gagal merebut gelar Grand Slam di lapangan tanah liat.

Setelah menerima trofi runner-up, Sabalenka menahan air mata dan meminta maaf kepada timnya karena “bermain buruk di final”. 

Seperti saat mengalahkan Swiatek di semifinal, Sabalenka memulai pertandingan dengan agresif dan percaya diri, bahkan sempat unggul dua break. Ia hanya tinggal satu poin lagi dari keunggulan 5-1, tapi dominasinya sirna saat Gauff mulai bangkit.

Meski sempat mengejar dari ketertinggalan 5-3 di tie-break, Sabalenka tampak frustrasi dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Akibatnya, ia tak mampu menghentikan rentetan kesalahan sendiri, dengan total 70 unforced errors yang mencerminkan betapa beratnya laga tersebut bagi dirinya. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya