Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PENGURUS Besar Esports Indonesia (PB ESI) kembali menggelar Liga Esports Nasional Mahasiswa (LENM) 2025. Kompetisi yang memasuki edisi ketiga ini bakal menjaring talenta-talenta muda untuk berkembang ke level profesional.
Kompetisi terbagi dalam beberapa tahap dimulai registrasi hingga 3 April 2025 disusul kualifikasi terbuka pada 25 April-27 April 2025. Kejuaraan tersebut akan memainkan babak final pada Mei mendatang.
"Ini seri ketiga yang kami lakukan. Tujuannya untuk memberikan wadah kompetisi yang resmi dari federasi untuk liga pengembangan di tingkat mahasiswa," kata Kepala Program Akademi Garudaku, Robertus Aditya Pratomo.
Kompetisi esports tingkat nasional itu ditujukan bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia. Total hadiah yang ditawarkan mencapai Rp150 juta.
Ketua Bidang Kompetisi PB ESI Antonius Ginting menyampaikan ajang tersebut menjadi kesempatan untuk mengasah kemampuan dan menapaki karier di industri esports profesional.
Berdasarkan data dari dataindonesia.id, 58% pemain esports di Indonesia berusia 18-24 tahun, dengan mayoritas berasal dari kalangan SMA/SMK dan mahasiswa.
"Kami bertekad untuk membangun ekosistem esports yang tidak hanya berfokus pada penyelenggaraan kompetisi, tetapi juga menjadi sarana pembinaan bagi generasi masa depan," ucap Antonius.
Liga Mahasiswa edisi 2025 ini menargetkan partisipasi lebih dari 7.000 tim dari seluruh Indonesia mencakup kategori tim putra dan tim putri. Tahun lalu, gelar juara diraih oleh Universitas Gunadarma dan Institut Agama Islam Negeri Kediri.
"Kami optimistis dapat melahirkan talenta-talenta esports yang kompeten, berintegritas dan siap bersaing di tingkat global. Ajang ini juga memberikan peluang besar bagi para mahasiswa untuk memahami industri esports secara mendalam," pungkas Antonius.
Kejuaraan tahun ini akan mempertandingkan dua gim yang populer yaitu Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) dan Honor of Kings (HOK). (M-3)
FILM Jadi Tuh Barang yang dibintangi Oki Rengga, Beby Tsabina, Dicky Difie, Steven Wongso, Arafah Rianti, Arif Didu, Bang Baud, dan Natalie Sarah
Siswa dibekali pemahaman mengenai isu-isu krusial perubahan iklim, seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan dan emisi karbon.
Mendiktisaintek menyayangkan turunnya minat belajar di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), padahal bidang ini menjadi tulang punggung kemajuan iptek.
Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang tren karier digital, transformasi dunia kerja, dan peluang global di era teknologi.
Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan pencemaran lingkungangan hidup.
Acara ini juga membuka ruang diskusi seputar transformasi media digital dan relevansi storytelling dalam membangun keterhubungan yang berdampak di masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved