Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ATLET paraangkat berat asal Sumatra Utara (Sumut), Sri Ramadani, sukses mencuri perhatian di hari kedua ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024, Selasa (8/10).
Lifter kelahiran Deli Serdang itu sukses meraih dua medali emas dengan memecahkan rekor nasional untuk angkatan terbaik dan total angkatan terberat di kelas 55 kilogram putri.
Sri Ramadani tampil luar biasa di The Sunan Hotel Solo, Selasa (8/10) sore WIB. Empat kali angkatan yang dibuat Sri Ramadani sukses melewati rekor nasional yang tercatat atas nama Dewi Asih dengan angkatan 79 kilogram pada PEPARNAS 2021 Papua.
Baca juga : Kesiapan Surakarta Jadi Faktor Penentu Pemindahan Peparnas 2024 dari Sumatra Utara
Angkatan seberat 82 kilogram sudah dibuatnya pada kesempatan pertama. Angkatan itu sukses disamai sang pemegang rekor lama, Dewi Asih, yang sukses mengangkat beban seberat 82 kilogram pada kesempatan kedua.
Namun kemudian, Sri Ramadani kembali menjauh dengan angkatan 84 kilogram pada kesempatan kedua dan 87 kilogram pada kesempatan ketiga. Sementara Dewi Asih tak bisa mengejar karena upaya mengangkat beban 86 kilogram tak tercapai pada kesempatan ketiga.
Keberhasilan dia itu menyempurnakan angkatannya pada angkatan keempat. Kesempatan tambahan itu dimanfaatkan Sri Ramadani untuk membuat rekor nasional baru dengan angkatan seberat 89 kilogram.
Baca juga : Media Center Peparnas Diharapkan Jadi Standar Dunia
Atlet kelahiran Desember 1985 ini sukses menggondol dua medali emas dan memecahkan dua rekor nasional dengan angkatan terbaik 89 kilogram serta total angkatan 253 kilogram. Catatan itu jauh meninggalkan para kompetitornya di kelas 55 kilogram putri.
"Saya baru pertama kali ini mengikuti Peparnas. Ada deg-degan ada grogi, tetapi ya Alhamdulillah bisa diatasi. Hasil ini sesuai target pribadi dan target kontingen untuk mendapatkan emas," sergah Sri.
Perempuan angkat berat ini menyadari bahwa persaingan di kelas 55 kilogram putri tidaklah mudah. Keberadaan wakil para angkat berat asal kontingen Papua menjadi lawan yang tak bisa diremehkan.
Apalagi Riau punya lifter jagoan, Dewi Asih, yang berhasil pecah rekor lebih dulu dengan angkatan seberat 80 kilogram. Dengan latihan yang intens dan menjaga pola makan, Sri Ramadani mampu memberikan yang terbaik dalam pertandingan perdananya.
"Saya sudah lama menjalani latihan, cuma baru kali ini ikut kejuaraan. Pola makan ada juga yang dijaga, ada yang di berikan ada yang dilarang, jangan makan ini jangan konsumsi ini, untuk kesehatan juga," pungkas Sri Ramadani. (N-2)
Istilah ini bisa merujuk pada olahraga kompetitif seperti angkat besi (weightlifting) atau kegiatan latihan kekuatan biasa di gym menggunakan barbel, dumbbell, atau mesin beban.
Sebuah studi meta-analisis menemukan latihan resistensi adalah metode paling efektif untuk membantu lansia tidur lebih nyenyak dibandingkan dengan olahraga lainnya.
Latihan angkat beban adalah jenis latihan kekuatan yang menggunakan beban untuk perlawanan.
Sriyanti tampil di nomor +86 kg. Dia datang ke Paris berstatus peraih medali emas pada ajang Asian Paragames 2022 Hangzhou.
Para angkat berat baru pertama kali masuk sebagai sebagai cabang olahraga Paralimpiade pada 1984.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved