Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PUTRI Kusuma Wardani keluar sebagai runner-up Hong Kong Terbuka 2024 setelah kalah dari pemain tunggal putri Korea Selatan, wakil Tiongkok, Han Yue dengan skor 18-21 dan 7-21, Minggu (15/9).
"Di gim pertama saya merasa permainan sudah tepat, saya meladeni reli-reli panjang Han Yue tapi sayang di akurasi finishingnya masih banyak out atau menyangkut di net," kata Putri.
"Di gim kedua saya banyak mati sendiri, finishingnya juga jadi ragu dan beberapa kali kontrol bolanya tidak tepat," imbuhnya.
Baca juga : Kalahkan Leo/Bagas, Sabar/Reza Masuk Final Hong Kong Terbuka
Putri mengatakan bakal menjadikan hasil di Hong Kong sebagai motivasi untuk terus mengembangkan permainan dan meraih podium tertinggi.
"Setelah ini, saya akan kembali ke Jakarta dan bersiap turun di Macau Open. Dalam satu minggu depan pastinya fokus recovery dulu dan yang terpenting adalah jaga mental dan pikiran. Kita mulai kembali dari nol di Macau Open," pungkasnya.
Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani juga gagal meraih medali emas lantaran kalah dari wakil Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan skor akhir 13-21 dan 17-21.
Baca juga : Sabar/Reza Lolos Semifinal Hong Kong Terbuka 2024
Walaupun gagal raih juara, Sabar mengaku tetap bersyukur dengan hasil tersebut. Menurutnya, pasangan Korsel itu memang mampu mengontrol jalannya pertandingan.
"Setelah terakhir bertemu pada 2022, sekarang mereka jauh lebih matang dan lebih cepat pukulannya. Baik saat menyerang maupun bertahan," kata Sabar dalam keterangannya.
Senada dengan Sabar, Reza juga bersyukur dengan menjadi runner-up Hong Kong Terbuka 2024. Menurutnya hasil tersebut sudah sangat memuaskan bagi pihaknya.
"Kami tidak menyangka akan pencapaian di sepanjang tahun ini. Awalnya kami mau nothing to lose saja tapi diberikan yang lebih. Kami bersyukur atas itu," kata Reza. (Z-6)
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Putri KW kalah dari petenis Korsel Sim Yu Jin di putaran pertama Tiongkok Terbuka dengan skor 14-21, 21-14, dan 19-21.
Putri menyampaikan bahwa dirinya ingin mengulang pencapaian terbaiknya di level Super 1000 musim ini, yaitu saat mencapai delapan besar di Indonesia Terbuka 2025.
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Sabar/Reza melaju ke semifinal Makau Terbuka setelah mengalahkan pasangan ganda campuran negara, Choi Sol Gyu (Korea Selatan)/Goh V Shem (Malaysia), dengan skor 21-18 dan 21-13.
Sabar/Reza mengatasi perlawanan sengit ganda Jepang Keiichiro Matsui/Katsuki Tamate melalui drama rubbber game, 21-11, 15-21, dan 21-11 untuk melaju ke perempat final Makau Terbuka.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Pertemuan di babak 16 besar ini menjadi yang kedua beruntun bagi kedua pasangan di arena BWF World Tour.
Sabar/Reza menang melawan wakil Amerika Serikat, Chen Zhi Yi/Presley Smith.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved