Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AVILA Bahar kembali ke Jakarta, Selasa (10/9) setelah menuntaskan putaran pamungkas Malaysia Championship Series (MCS) di Sepang International Circuit, Malaysia. Di ajang tersebut, Avila mengaku kurang puas dengan torehannya, tapi tetap bersyukur atas pencapaiannya.
Setelah menjalani total tiga seri Malaysian Championship Series (MCS) sejak seri pembuka dimulai pada 5 Mei lalu di Sepang International Circuit, Avila Bahar yang tampil dengan partnernya Putera Adam bersama Honda Malaysia Racing Team, selalu meraih finis podium hingga putaran ketiga pada MCS, Minggu 11 Agustus lalu.
Beruntung pula jadwal MCS tak bentrok dengan ISSOM di Sentul, sehingga Avila bisa sama-sama memanfaatkan kedua ajang balapan ini sebagai latihan sekaligus pemanasan berarti baginya.
Baca juga : Double Podium Putaran 3 ISSOM, Avila Bahar Optimistis Menuju Malaysia
Pada seri terakhir MCS yang biasa disebut MCS Finale, digelar Minggu (8/9), justru hitungan poinnya berbeda dengan seri-seri sebelumnya. Pada putaran-putaran sebelumnya selalu digelar dalam dua race. Race pertama pada Sabtu selama 50 menit dan race kedua pada Minggu, juga 50 menit. Jelas ini lebih ringan.
Tapi, seri terakhir akhir pekan kemarin digelar hanya satu race sepanjang 300 kilometer. Avila Bahar dan Putera Adam mencatat waktu cukup baik dan menempati posisi pertama yaitu pole position karena mencetak waktu tercepat saat babak kualifikasi.
Hasil itu membuat tim Honda Malaysia Racing Team begitu optimistis karena balapannya cukup Panjang sampai 300 kilometer dan bisa dijalani selama kurang lebih 2,5 jam. Ada minimum pitstop sebanyak minimal dua kali. Untuk MCS round finale ini karena hanya satu kali race tapi lebih panjang jarak dan waktunya sehingga poinnya dua kali dibanding race sebelumnya. Itu sesungguhnya keberuntungan bagi Avila dan Putera yang sudah meraih pole position.
Baca juga : Avila Bahar Rajai 2 Balapan Malaysia Championship Series.
“Sayangnya, di lap ketiga mobil Avila/Putera sempat ada senggolan dengan peserta lain yang menyebabkan velg pecah dan ban kempes, jadi harus masuk ekstra pitstop di luar dari dua kali pitstop wajib itu sehingga Avila dan Putera kehilangan banyak posisi,” cerita Alvin Bahar, ayah Avila yang juga ikut menyaksikan langsung di Sepang Circuit Malaysia.
Beruntung, race pace dan strategi pitstopnya cakep sehingga mereka dari posisi 20-an bisa mengejar dan naik terus sampai finis di posisi ketiga. Sayangnya, ternyata dari pitstop yang dua kali itu, minimal adalah lima menit dan ada satu pitstop yang lebih cepat satu detik yaitu 4 menit 59 detik sehingga terkena penalti waktu.
“Akhirnya hasil akhir posisi Avila/Putera turun di posisi kelima dan pengumpulan poin mereka secara keseluruhan turun di posisi ketiga karena faktor double poin itu,” lanjut Alvin lagi.
Baca juga : Toyota dan Honda Hentikan Produksi di Malaysia
Bagi Avila hasil akhir secara keseluruhan di posisi ketiga itu membuat ia tak puas. “Tapi, mau bilang apa lagi, itulah balapan. Sulit diprediksi. Target awal bisa juara akhirnya hanya di posisi ketiga. Tak puas memang. Tapi saya bersyukur karena bisa belajar banyak sekali dari MCS di Malaysia ini,” tutur Avila.
Tuntas seluruh seri MCS di Malaysia, Avila, pembalap Honda Racing Indonesia ini tinggal fokus pada total tiga seri ISSOM tersisa, terdekat pada 29 September nanti di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Rencananya, tahun depan Avila dan Alvin akan dipakai Honda Malaysia Racing Team untuk tampil di keseluruhan seri MCS. Ditanya soal ini, Avila hanya menjawab pendek, “Kita lihat saja tahun depan.” (Z-6)
Saat pramusim, finis keenam tercepat dengan catatan waktu yang hanya lebih lambat 0,560 detik dari pembalap Yamaha, Fabio Quartararo.
Menunjukan perbedaan mencolok pada GP25, Marc Marquez mengatakan mesinnya lebih halus dan Ducati tampaknya menemukan lebih banyak tenaga darinya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut lewat CT Scan dan MRI, Martinator, julukan Jorge Martin, dipastikan mengalami patah tulang tangan kanan dan patah tulang kaki kiri.
Persiapan Jorge Martin untuk musim 2025 tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan.
Pembalap Ducati Francesco Bagnaia jadi yang tercepat di MotoGP seri Sepang, Malaysia, Minggu (3/11).
FRANCESCO Bagnaia menjadi yang tercepat pada sesi latihan bebas (free practice) 1 MotoGP Malaysia 2024 di Sirkuit Sepang.
New Honda HR-V dibekali sistem hybrid cerdas e:HEV yang menggabungkan mesin bensin Atkinson 1.5L DOHC i-VTEC dan motor listrik bertenaga tinggi.
Johann Zarco mencetak sejarah dengan meraih kemenangan pertamanya di MotoGP Prancis, Minggu (11/5), di Sirkuit Le Mans.
Dengan kata lain, motor matik memiliki transmisi otomatis yang memungkinkan pengendara untuk fokus pada akselerasi dan pengereman tanpa perlu khawatir mengatur perpindahan gigi.
Tarif Presiden Donald Trump yang diberlakukan Senin dapat meningkatkan harga jual setidaknya 39 model mobil yang dijual di AS.
Penilaian ini mencakup berbagai faktor, seperti komitmen terhadap keselamatan, target yang ditetapkan, serta jumlah kecelakaan dan korban di sepanjang rantai bisnis perusahaan.
Honda e:N1 mengusung motor listrik bertenaga 150 kW dengan torsi maksimum sebesar 310 Nm.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved