Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GARETH Southgate memiliki kemewahan bagi seorang pelatih Inggris untuk menentukan nasibnya sendiri setelah patah hati kekalahan di final Euro 2024. Masa depan Southgate bersama timnas Inggris pun digadang-gadang segera berakhir.
Southgate sebelumnya menyatakan bakal mundur jika Inggris tak juara di Euro 2024. Hal itu diungkapkannya ketika Inggris baru saja mendarat di Jerman sebelum turnamen dimulai.
Usai final di Berlin, tim besutan Southgate meninggalkan Jerman dalam keadaan hancur dan terkuras. Southgate melambaikan tangan dengan setengah hati ke arah sejumlah fans Inggris yang datang ke hotel tim di pusat kota Berlin. Tidak ada kegembiraan di wajah Southgate dan yang ada hanya rasa kelelahan.
Baca juga : Southgate: Inggris Harus Bermain Sempurna Jika Ingin Jadi Juara Eropa
"Saya tidak bisa melihat skenario apa pun di mana dia ingin tetap dalam perannya. Saya pikir kita telah melihat akhir dari era Southgate di Inggris dan saya yakin para bosnya di FA juga mengetahui hal itu. Itu adalah keputusan Southgate," kata reporter senior Sky Sports Rob Dorsett.
Meskipun tidak mengatakan secara terbuka, FA disebut-sebut ingin Southgate bertahan dan memimpin Inggris ke Piala Dunia berikutnya pada 2026. Namun, hal menjadi meragukan.
Southgate dalam banyak hal dinilai telah frustrasi usai dua kali beruntun gagal di final Piala Eropa. Kebisingan kritik sepanjang turnamen menjadi salah satu faktornya.
Baca juga : Southgate akan Tetap Jadi Pelatih Inggris Terlepas Hasil di Final Euro 2024
Meski dihujani kritik, Southgate mengambil posisi untuk melindungi pemainnya.
"Patut dikagumi bahwa Southgate mencoba memikul semua kritik di pundaknya sendiri, untuk melindungi skuadnya, namun juga merupakan suatu kebohongan jika percaya bahwa tidak ada kritik yang melampaui pertahanannya," imbuh Rob Dorsett.
Southgate memandang kritik tajam dari mantan pemain Inggris seperti Gary Lineker dan Alan Shearer sebagai pengkhianatan. Pasalnya, mereka juga pernah berada di timnas dan menjadi bagian dari banyak generasi pemain Inggris yang juga gagal membawa pulang trofi besar.
Baca juga : Southgate Sebut Inggris Bermain Lebih Modern saat Kalahkan Belanda
"Tapi lebih dari itu, saya pikir Southgate benar-benar muak dan lelah dengan kritik berulang-ulang dan pelecehan yang diterimanya dari sebagian besar pendukung Inggris. Seringkali hal ini sangat tidak menyenangkan," kata Dorsett.
Selama tujuh pertandingan dan 33 hari di Jerman, hanya satu kali fans Inggris menyanyikan lagu yang menjadi lagu kebangsaan Euro 2020: "Southgate you're the one, football's coming home Again!" Nyanyian itu terdengar di Stadion Olimpiade Berlin satu jam sebelum final dimulai.
Jika bertahan, Southgate dalam posisi yang sangat sulit untuk bangkit karena tekanan dan penentangan dari segala penjuru.
Baca juga : Gareth Southgate Percaya Diri Kembali Antar Inggris ke Final Euro
Era Southgate di Inggris dinilai jauh lebih sukses. Terlepas dari pengecualian yang dicapai oleh Sir Alf Ramsey pada 1966, tidak ada pelatih Inggris yang dinilai dapat membanggakan seperti yang dicapai Southgate.
Banyak orang mengatakan bahwa Southgate memiliki banyak talenta Inggris kelas dunia dan dia wajib memaksimalkannya. Hanya saja, komentar tersebut serupa dengan yang dilontarkan kepada banyak pendahulu Southgate yang didengungkan sebagai Generasi Emas era 2000-an.
Itu adalah ungkapan yang diciptakan oleh ketua eksekutif FA saat itu, Adam Crozier, untuk menggambarkan pemain-pemain hebat seperti David Beckham, Michael Owen, Frank Lampard, Steven Gerrard, John Terry, Rio Ferdinand, Gary Neville, dan kawan-kawan.
Pada era tersebut, Inggris berhasil mencapai babak perempat final di tiga turnamen besar dan kemudian gagal lolos ke Euro 2008. Hal itu dianggap masih jauh dari apa yang dihasilkan saat ini di era Southgate. Di bawah kepemimpinan Southgate, Inggris melaju ke semifinal Piala Dunia 2018, final Euro 2020, perempat final Piala Dunia 2022, dan final Euro 2024. (Dhk/Z-7)
Proyek penelitian yang dipimpin University College London (UCL) mengeksplorasi efektivitas resep sosial dalam mengurangi kesepian dan meningkatkan kesejahteraan di anak-anak 9-13 tahun.
peninggalan kerajaan Kutai dalam berbagai bentuk benda bersejarah dan tempat-tempat istimewa yang masih terjaga
Pavilion Indonesia untuk pertama kalinya hadir dalam Source Fashion, yang merupakan pameran tekstil dan produk tekstil terbesar di Inggris dan Eropa.
Pameran "CUTE" di Somerset House, London, menggali ke dalam daya tarik tak tertahankan dunia yang menggemaskan, dari kucing dan boneka hingga emoji.
Pemerintah kota Edinburgh menyetujui penerapan pajak wisata yang akan mulai diberlakukan pada 2026, menjadi yang pertama di Inggris Raya.
Di Inggris saat ini terjadi penurunan yang signifikan pada produktivitas dan pertumbuhan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM).
RUSIA tidak akan diikutkan dalam undian untuk kualifikasi Euro 2024.
ITALIA mengalami dejavu pada kualifikasi Piala Eropa atau EURO 2024.
Harry Kane siap memecahkan rekor pencetak gol terbanyak tim nasional (timnas) Inggris. sekarang mengoleksi 53 gol, sama dengan rekor yang ditotehkan Wayne Rooney.
ZLATAN Ibrahimovic akan kembali ke tugas internasional bersama Swedia menghadapi Belgia pada kualifikasi Grup F Euro 2024 di Stadion Friends Arena, Stockholm
Laga kualifikasi Grup B Euro 2024 di Stade de France, Sabtu (25/3) yang mempertemukan Timnas Prancis melawan Belanda menjadi ajang pembuktian penyerang muda Kylian Mbappe.
HARRY Kane siap memecahkan rekor pencetak gol terbanyak tim nasional (timnas) Inggris dalam pertandingan pembukaan kualifikasi Euro 2024 melawan Italia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved