Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIM bulu tangkis Indonesia menyemai optimisme dan siap tempur menghadapi babak perempat final di Piala Thomas dan Piala Uber 2024. Tim Thomas Indonesia ditantang Korea Selatan sedangkan tim Uber akan berjuang menghadapi Thailand pada laga yang berlangsung di Hi Tech Zona Sports Centre Gymnasium, Chengdu, Tiongkok, Jumat (3/5).
Tim Thomas bakal fokus memastikan poin di sektor ganda. Pasalnya, Korsel memiliki pasangan yang terbilang kuat. Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, menyebut bakal menurunkan pasangan terbaik.
"Memang tim Korea itu kuat di dua ganda dan di beregu mereka benar-benar siap. Jadi kami akan menyiapkan pasangan terbaik yang juga siap. Kami tidak boleh lepas dua-duanya, harus ambil minimal satu kemenangan di ganda," kata Aryono, Kamis (2/5).
Baca juga : Chico Bantu Indonesia Lolos Perempat Final Piala Thomas 2024
"Tipikal ganda Korea adalah kerapatan permainan baik saat bertahan maupun menyerang. Bola-bola drive mereka juga sangat baik jadi kami harus mewaspadai itu," imbuhnya.
Di babak penyisihan grup, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi pasangan yang paling konsisten tampil tiga kali dan selalu menyumbang poin. Pada pertandingan terakhir Grup C menghadapi juara bertahan India, Bagas/Fikri mampu menang atas Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.
Sementara itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tak diturunkan di laga terakhir. Fajar/Rian dua kali tampil dan satu kali kalah ketika menghadapi Thailand. Adapun pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dua kali bermain dan selalu menyumbang poin.
Baca juga : Tim Piala Thomas dan Piala Uber Tegaskan Sudah Siap Tempur
Tim Thomas Indonesia akan membidik dua kemenangan dari nomor tunggal serta satu dari sektor ganda. Di sisi lain, kekuatan Korsel akan bertumpu pada pasangan seperti Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dan Ki Dong Ju/Kim Won Ho serta tunggal Lee Yun Gyu.
Jonatan Christie dan kawan-kawan wajib memasang kewaspadaan meski rekor pertemuan di Piala Thomas kerap unggul atas Korsel.
Pasalnya, pil pahit ditelan Indonesia ketika di Asian Games Hangzhou tersingkir oleh Korsel. Di ajang Kejuaraan Beregu Asia 2024 lalu Indonesia juga kalah dari Korsel di babak grup. Tak ayal, pertemuan kali ini menjadi peluang untuk membalaskan kekalahan.
Baca juga : Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Thomas-Uber Indonesia
"Memang ada pengalaman kurang baik melawan tim Korea di turnamen-turnamen terakhir khususnya Asian Games. Tapi itu jadi motivasi kami untuk tampil lebih baik, lebih menikmati pertandingan dan lebih enjoy. Jadinya bisa main lebih oke," kata Jonatan Christie.
"Besok kami anggap layaknya partai final, tampil mati-matian, berjuang semaksimal mungkin. Hasil biarkan Tuhan yang mengatur tapi kami harus menunjukkan semangat daya juang, karena itu akan berpengaruh pada teman-teman yang akan bertanding berikutnya," imbuhnya.
Kabid Binpres PBSI Ricky Soebagdja menyatakan siapa pun lawannya bakal tidak mudah karena sudah berada di babak sistem gugur. Secara kesiapan, tim Thomas harus lebih menambah semangat dan kerja sama terutama setelah menang atas India menjadi modal menambah kepercayaan diri.
Baca juga : Ini Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024
"Memang di setidaknya dua pertemuan terakhir kalah dari Korea tapi untuk sekarang hitungannya kan tiga tunggal dan dua ganda. Idealnya kami harus ambil dua tunggal dan satu ganda untuk menang," kata Ricky.
"Secara peluang melihat ranking dan lain sebagainya harapannya tidak lepas di dua tunggal, tunggal pertama dan kedua. Setelah itu bisa ambil di satu ganda," imbuhnya.
Berkaca dari penampilan terakhir melawan India, Ricky yakin ada potensi besar untuk tim Thomas menang atas Korsel. Meski begitu, daya juang tim Korea harus diwaspadai dan tidak boleh memberikan kesempatan bagi lawan untuk berkembang.
Sementara itu, tim Uber Indonesia yang menghadapi Thailand juga diharapkan tampil mati-matian. Meski di dua edisi terakhir selalu dijegal Thailand, Ricky yakin tim Uber Indonesia kali ini punya peluang yang sama.
Modal berharga didapat Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan ketika melawan Jepang pada laga grup terakhir meski kalah 2-3. Strategi menurunkan pemain bakal sangat krusial di laga melawan Thailand.
"(Peluangnya) fifty-fifty tapi ajang beregu ini kan semua tentang strategi. Jadi saya dan tim pelatih akan berdiskusi bagaimana menyiapkan tim sebaik-baiknya. Kekuatan di tunggal pertama Gregoria, lalu Ester dan Komang dengan penampilan kemarin bisa menambah motivasi dan percaya diri," kata Ricky.
"Ganda pertama Apriyani/Fadia yang belum turun penuh, bisa saja turun. Saya berharap semua bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan bermain tanpa beban," tukasnya.
(Z-9)
INDONESIA mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dengan Thailand dalam penyisihan Grup A perebutan Piala Thomas 2021, Senin (11/10).
Pasangan yang dijuluki Minions itu menaklukkan pasangan Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren lewat rubber game 19-21, 21-18, 21-13.
JONATAN Christie gagal menyumbang angka bagi Indonesia saat melawan Thailand dalam penyisihan Grup A Piala Thomas 2021.
Pemain yang akrab disapa Jojo itu kalah straight game 10-21, 14-21 dari Kunlavut Vitidsarn dalam waktu 47 menit.
Mereka memetik kemenangan straight game 21-9, 21-12 atas Natthapat Trinkajee/Tanupat Viriyangkura dalam waktu 30 menit
Pada poin-poin kritis, Ginting terlalu bermain aman. Ia bahkan dinilai kurang berani meningkatkan tekanan meskipun posisinya sudah lebih unggul dari lawannya.
Pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia, Nandini Putri Arumni harus absen selama enam minggu karena cedera yang dialami saat bertandin di Piala Uber 2020 melawan Prancis.
Meski dibabat 0-5 oleh Jepang pada pertandingan penentuan juara Grup A Piala Uber, Selasa (12/10) malam, Tim Indonesia tetap lolos ke babak perempat final.
"Ketemu Thailand itu cukup menguntungkan. Kita punya kans untuk memberikan perlawanan ketat dengan mereka."
"Melawan Thailand, seandainya Greysia/Apriyani fit dan dalam kondisi normal, saya yakin mereka bisa mengatasi lawan. Begitu pula dengan Ribka/Fadia yang penampilannya makin meyakinkan,"
Pemain peringkat 21 dunia tersebut menyerah kepada Pornpawee Chochuwong dalam drama tiga gim 21-14, 10-21, dan 10-21 dalam pertandingan yang berlangsung lebih dari satu jam.
Ganda putri peringkat enam dunia tersebut meraih kemenangan 21-17, 17-21, dan 21-19 atas Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, yang menempati peringkat delapan dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved