Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PELATIH kepala Los Angeles Clippers, Tyronn Lue, didenda US$35.000 setelah menuduh wasit berbuat curang setelah kemenangan timnya atas Golden State Warriors, demikian diumumkan NBA pada Jumat.
Pejabat liga, Joe Dumars, mengatakan Lue didenda karena kritik publik terhadap wasit dan mengkhawatirkan integritas wasit dalam kemenangan 130-125 atas Warriors pada Rabu di San Francisco.
Lue diusir pada kuarter keempat dalam pertandingan yang penuh kekacauan di Chase Center, dengan Clippers bangkit dari tertinggal sembilan angka untuk meraih kemenangan.
Baca juga : PJ Tucker Didenda NBA karena Minta Ditukar
Setelahnya, rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan Lue yang bersemangat berteriak di lorong dekat ruang ganti Clippers.
"Di mana wasit sekarang? Menipu. Itu semua yang mereka lakukan," terdengar Lue berkata.
Lue juga tampak mencari James Williams, salah satu dari tiga wasit yang memimpin pertandingan tersebut.
Baca juga : Kritik Wasit, Anthony Edwards Didenda NBA
"Di mana James? Si wasit. Saya ingin menendangnya di mulut," ucap Lue.
Clippers sedang dalam performa bagus akhir-akhir ini, memenangkan tujuh dari sepuluh pertandingan terakhir mereka untuk naik ke peringkat ketiga di Wilayah Barat dengan 36 kemenangan dan 17 kekalahan.
Clippers berada dua pertandingan di belakang pemuncak klasemen, Minnesota, menjelang jeda All-Star NBA. (AFP/Z-3)
"Saya merasa sangat terhormat," ujar Lue. "Melatih timnas bolas basket AS selalu menjadi mimpi saya."
Berdasarkan laman daring resmi Liga Primer Inggris, perubahan terbesar adalah pembatasan perilaku protes pemain kepada wasit.
Saat ini, VAR di Liga Inggris hanya digunakan untuk mengawasi momen-momen penting seperti gol, penalti, kartu merah langsung, serta kesalahan identitas pemain.
Piala Presiden 2025 menjadi tolok ukur yang penting dalam hal sepak bola di Tanah Air
Penggunaan wasit asing sebagai sarana pembelajaran demi peningkatan kualitas SDM perwasitan dalam negeri.
Perpani mendorong pengembangan SDM khususnya di bidang kepengawasan pertandingan.
Felix Zwayer, yang berasal dari Jerman, diketahui pernah terlibat kasus match fixing atau pengaturan skor di negaranya sendiri pada 2006 silam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved