Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LIFTER Indonesia Eko Yuli Irawan meraih medali perak di ajang IWF Grand Prix II 2023 Grup B kelas 61 kilogram putra, di Doha, Qatar, Kamis (7/12) dini hari WIB.
Dikutip dari statistik resmi IWF, Eko mencatatkan angkatan snatch 136 kilogram. Sedangkan pada angkatan clean and jerk, Eko tidak mengambil kesempatan untuk melakukan angkatan.
Untuk angkatan snatch, Eko hanya tertinggal satu kilogram dari pemenang yakni lifter Tiongkok Li Fabin dengan angkatan 137 kilogram. Sedangkan medali perunggu untuk angkatan snatch didapat atlet Korea Utara (Korut) Jin Myong Pak dengan angkatan 134 kilogram.
Baca juga: Tim Angkat Besi Indonesia Maksimalkan Peluang di IWF Grand Prix II 2023 Doha
Pada saat upacara pemberian medali, Eko diketahui tidak naik podium. Ia diwakili lifter muda Muhammad Ibnul Rizqih.
Terlepas dari kegagalan meraih medali di ajang Asian Games Hangzhou 2023, Eko cukup berprestasi dalam ajang-ajang yang diikutinya pada 2023.
Di IWF Grand Prix I, Eko menduduki posisi pertama di kelas 67 kilogram Juni silam. Kemudian ia menduduki posisi kedua di ajang IWF World Championships 2023 di kelas 67 kilogram.
Baca juga: Lifter Merah Putih Matangkan Strategi Jelang Olimpiade 2024
Sementara itu, lifter Indonesia lain yang juga turun di kelas 61 kilogram putra yakni Ricko Saputro hanya menduduki posisi ketujuh.
Ricko, yang turun di Grup A, mencatatkan angkatan terbaik untuk snatch yakni seberat 129 kilogram namun ia gagal pada ketiga angkatan clean and jerknya, yakni seberat 161 kilogram, 168 kilogram, dan 168 kilogram.
IWF Grand Prix II 2023 merupakan salah satu ajang pengumpulan poin agar dapat berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Hanya sepuluh lifter di masing-masing kelas pada pertengahan 2024, yang berhak tampil di Olimpiade Paris 2024. Komite Olimpiade Nasional masing-masing negara juga hanya boleh menempatkan satu lifter pada setiap kelasnya. (Ant/Z-1)
Lelaki berusia 32 tahun ini mengungkapkan, selama hidup, ia selalu berusaha menghindari sistem pembayaran kredit untuk berbagai keperluannya.
Eko Yuli berharap dapat merasakan sensai medali emas di Pris 2024.
Apabila berkaca pada bonus yang diterima di Rio 2016, Eko bakal diguyur bonus Rp2 miliar dari pemerintah pusat.
Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas merupakan tanda kehormatan tertinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada seseorang yang dinilai berdedikasi dan berprestasi mengangkat nama Jatim
Eko Yuli hanya ingin memiliki piala yang bisa dibanggakan dan dipajangnya di rumah.
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan dan Deni yang berjuang di ajang Oliimpiade Tokyo 2020 dan atlet paracycling Muhammad Fadli Imammudin yang berjuang di Paralimpiade 2020 Tokyo dapat apresiasi.
Rahmat memiliki catatan angkatan snatch terbaik 161 kilogram, kemudian catatan angka clean and jerk terbaik 201 kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved