Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LIFTER Indonesia Eko Yuli Irawan meraih medali perak di ajang IWF Grand Prix II 2023 Grup B kelas 61 kilogram putra, di Doha, Qatar, Kamis (7/12) dini hari WIB.
Dikutip dari statistik resmi IWF, Eko mencatatkan angkatan snatch 136 kilogram. Sedangkan pada angkatan clean and jerk, Eko tidak mengambil kesempatan untuk melakukan angkatan.
Untuk angkatan snatch, Eko hanya tertinggal satu kilogram dari pemenang yakni lifter Tiongkok Li Fabin dengan angkatan 137 kilogram. Sedangkan medali perunggu untuk angkatan snatch didapat atlet Korea Utara (Korut) Jin Myong Pak dengan angkatan 134 kilogram.
Baca juga: Tim Angkat Besi Indonesia Maksimalkan Peluang di IWF Grand Prix II 2023 Doha
Pada saat upacara pemberian medali, Eko diketahui tidak naik podium. Ia diwakili lifter muda Muhammad Ibnul Rizqih.
Terlepas dari kegagalan meraih medali di ajang Asian Games Hangzhou 2023, Eko cukup berprestasi dalam ajang-ajang yang diikutinya pada 2023.
Di IWF Grand Prix I, Eko menduduki posisi pertama di kelas 67 kilogram Juni silam. Kemudian ia menduduki posisi kedua di ajang IWF World Championships 2023 di kelas 67 kilogram.
Baca juga: Lifter Merah Putih Matangkan Strategi Jelang Olimpiade 2024
Sementara itu, lifter Indonesia lain yang juga turun di kelas 61 kilogram putra yakni Ricko Saputro hanya menduduki posisi ketujuh.
Ricko, yang turun di Grup A, mencatatkan angkatan terbaik untuk snatch yakni seberat 129 kilogram namun ia gagal pada ketiga angkatan clean and jerknya, yakni seberat 161 kilogram, 168 kilogram, dan 168 kilogram.
IWF Grand Prix II 2023 merupakan salah satu ajang pengumpulan poin agar dapat berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Hanya sepuluh lifter di masing-masing kelas pada pertengahan 2024, yang berhak tampil di Olimpiade Paris 2024. Komite Olimpiade Nasional masing-masing negara juga hanya boleh menempatkan satu lifter pada setiap kelasnya. (Ant/Z-1)
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Dito mengaku cukup senang melihat transformasi PB PABSI dan berharap ke depan bisa melanjutkan regenerasi atlet yang menyeluruh di Indonesia.
Peluang angkat besi Indonesia untuk meraih medali masih terbuka melalui lifter putra Rizki Juniansyah dan lifter putri Nurul Akmal.
Kegagalan Eko rupanya disebabkan karena cedera kakinya yang belum sembuh 100%.
Eko tidak bisa menyelesaikan angkatan clean & jerk di Olimpiade 2024.
ATLET angkat besi Eko Yuli Irawan akan tampil di kelas 61 kg cabang olahraga angkat besi Olimpiade Paris 2024.
Rahmat memiliki catatan angkatan snatch terbaik 161 kilogram, kemudian catatan angka clean and jerk terbaik 201 kilogram.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved