Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
LIFTER andalan Indonesia di kelas 61 kg, Eko Yuli Irawan, gagal mendapatkan medali di cabang olahraga angkat besi Olimpiade Paris 2024. Pasalnya, Eko gagal melakukan angkatan clean & jerk.
Eko yang tampil di Paris Expo Porte de Versailles, Rabu (7/8) malam WIB, berusaha mengangkat beban 167 kg. Namun, dari ketiga percobaan, ia tidak bisa melakukannya.
Eko gagal pada percobaan pertama di 162 kg. Begitu juga di percobaan kedua dengan angka yang sama. Di angkatan ketiga dia memasang angka 167 dan kembali gagal.
Baca juga : Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan: Bismillah, Semoga Tampil Lebih Maksimal
Pada percobaan ketiga dengan 165kg, Eko juga gagal. Ia tampak tertatih usai melakukan angkatan ketiga. Hal ini membuat Eko dipastikan gagal mendapat medali.
Sebelumnya, Eko berhasil melakukan angkatan snatch 135 kg. Ia gagal melakukan angkatan tersebut di percobaan pertama. Pada percobaan kedua, Eko sukses dengan angkatan 135 kg.
Di percobaan ketiga dengan target 139 kg, Eko tidak berhasil. Angka itu dipasang dengan harapan bisa melewati angkatan Li Fabin (Tiongkok) dengan 137 kg.
Fabin sendiri berhasil mengangkat 140 kg di percobaan kedua dan 143 kg di percobaan ketiga. Angkatan ketiga Fabin memecahkan rekor Olimpiade.
Fabin kembali mempertahankan gelar dengan total angkatan 310. Medali perak didapat lifter Thailand Silachai Theerapong (303 kg) dan medali perunggu diraih Morris Hampton dari Amerika Serikat (298 kg). (Z-6)
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Sebanyak 16 atlet yang masuk pelatnas 2024 masih fokus berlatih intensif di Pelatnas Kwini Jakarta.
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih medali perak dan perunggu pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 di Manama, Bahrain. Kepastian itu ia dapatkan ketika sedang menjalani istirahat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved