Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
ATLET cabang olahraga menembak Indonesia Muhammad Sejahtera membidik Olimpiade Paris 2024 setelah sukses menyumbangkan dua medali emas nomor Men's 10 meter Running Target dan Men's 10 meter Running Target Mix Run di Asian Games 2022 Hangzhou, Tiongkok.
Dua medali emas menembak ini adalah torehan bersejarah karena merupakan penantian 72 tahun sejak pesta olahraga terbesar di Asia itu pertama kali digelar di Delhi, India pada 1951.
Tera, sapaan akrabnya, menatap Olimpiade 2024 dengan berencana mengikuti nomor selain running target, nomor spesialisnya, karena pada tahun depan di pesta olahraga terbesar sedunia itu menembak hanya mempertandingkan nomor rifle, pistol, dan shotgun.
Baca juga: Mental Baja Jadi Modal Trio Srikandi Menembak Persembahkan Perunggu untuk Indonesia
"Alhamdulillah, hasil ini sesuai dengan latihan yang saya jalani selama ini. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk Merah Putih. Tentunya saya merasa bangga," kata Tera dilansir dari laman resmi Kemenpora, Selasa (3/10).
"Tentunya target para atlet adalah meraih yang terbaik di Olimpiade. Tapi untuk Olimpiade 2024 Paris nomor running tidak dipertandingkan. Jadi kemungkinan saya ada rencana untuk pindah nomor," tambahnya.
Di Asian Games ke-19 itu, Tera tidak hanya mempersembahkan emas, tapi juga dua medali perunggu dari nomor Men's 10 meter Running Target Team dan Men's 10RTMIX Run Team bersama Irfandi Julio dan Muhammad Badri Akbar.
Baca juga: Tera Sebut Sukses Raih Dua Medali Emas Asian Games karena Dekatkan Diri dengan Tuhan
"Terima kasih untuk orangtua yang selalu mendoakan dan mendukung saya sehingga saya bisa sampai pada hari ini," ucap pria 26 tahun itu.
Torehan dua medali emas dan dua medali perunggu dari Tera membuat cabang olahraga menembak menjadi penyumbang medali terbanyak bersama wushu untuk Indonesia di Asian Games 2022 dengan lima medali.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) Kolonel Inf Nova Ismailiyanto mengatakan kesuksesan ini adalah hasil pembinaan yang baik kepada para atlet.
"Pembinaan yang kita lakukan semuanya punya target juara. Kalau hari ini running target mempersembahkan medali, itu adalah buah dari pembinaan secara menyeluruh," jelas Nova.
"Kami terus menerus mempersiapkan (jelang Asian Games). Kami berkonsentrasi pada pemusatan dan meningkatkan kualitas mutu," tambahnya.
Rampung Asian Games, Nova mengatakan pihaknya kini berfokus untuk sukses prestasi di Asian Championship yang rencananya akan digelar di Jakarta pada awal tahun mendatang.
"Kita mohon doa restunya dari seluruh rakyat Indonesia, semoga di event terakhir itu kita bisa mendapatkan tiket untuk menuju Olimpiade Paris 2024," tutur Nova. (Ant/Z-1)
World Tour Finals adalah ajang terakhir tahun ini. Target yang dicanangkan PBSI tidak tercapai karena hanya mampu mencapai babak semifinal.
Tim paraatletik Indonesia menincar empat mendali emas di ajang Asian Para Games (AiPG) Hangzhou, China 2023
Amellya Nur Sifa adalah atlet peraih medali emas cabang olahraga BMX Racing pada ajang Asian Games 2022 di Hangzhou, Tiongkok.
Dalam dua tahun belakangan ini, arah olahraga prestasi di Indonesia dipandang sudah tepat.
Indonesia tercatat sudah 19 kali berpartisipasi di Asian Games sejak 1951.
Tim Indonesia menutup Asian Games 2022 Hangzhou dengan raihan 7 emas, 11 perak, dan 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki peringkat 13 klasemen akhir.
"Harus kita akui meleset walaupun sangat sedikit, satu medali lagi dan satu peringkat lagi. Kita ada di peringkat 13 dan tujuh medali emas," kata Menpora.
Dua medali perak itu diraih tim perahu naga di nomor 500 meter putra dan putri. Kedua tim Indonesia itu kalah dari tim ruan rumah Tiongkok.
Fajar/Rian harus mengakui keunggulan ganda putra peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo itu melalui dua gim langsung 19-21 dan 18-21.
Kekalahan Rinov/Tari dari pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan skor 17-21 dan 15-21 itu diakui akibat banyak melakukan kesalahan saat poin-poin krusial.
Di pertandingan yang berlangsung di Binjiang Gymnasium, Rabu (4/10), Fajar/Rian menundukkan pasangan asal Thailand itu dengan dua gim langsung 21-15 dan 21-15.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved