Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
TUNGGAL putra Indonesia Jonatan Christie memfokuskan diri pada pemulihan kondisi fisik menjelang Asian Games 2022 Hangzhou, yang akan bergulir pekan depan.
Hal tersebut dikatakannya menyusul padatnya jadwal turnamen sepanjang tahun ini, serta cedera otot perut yang ia derita saat menghadapi unggulan teratas Viktor Axelsen (Denmark) di semifinal Tiongkok Terbuka 2023, awal bulan ini.
"Sejauh ini, persiapan sudah cukup baik. (Setelah pulang ke Indonesia) Dari Hong Kong (Terbuka), saya sempat ke rumah sakit untuk cek (cedera otot perut), dan tidak ada hal yang gimana-gimana banget, tapi ada sedikit hal yang memang perlu diterapi, minum obat," ungkap Jonatan saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu (20/9).
Baca juga: Jelang Asian Games, Apri/Fadia Mengaku Makin Percaya Diri
Saat disinggung apakah cedera tersebut tidak akan memengaruhi penampilannya di Asian Games 2022 Hangzhou, juara Hong Kong Terbuka 2023 itu mengatakan akan berusaha maksimal untuk segera pulih dan bugar kembali.
"Ya, saya berharap seperti itu (aman), tapi (cedera) tidak sakit, tapi ada beberapa gerakan yang sedikit terhambat. Semoga bisa recovery dan sampai sana (Asian Games Hangzhou) pas bertanding bisa maksimal," tegas Jonatan.
Lebih lanjut, Jonatan mengatakan penampilannya di Hong Kong juga menjadi motivasi tersendiri sebelum bertandang ke Hangzhou pekan depan.
Baca juga: Voli Putra Indonesia Belum Mampu Redam Jepang
Ia mengaku tidak merasa terbebani dengan ekspektasi untuk mempertahankan gelar juara Asian Games seperti yang ia peroleh pada 2018, saat Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar se-Asia itu.
"Pastinya lumayan berpengaruh buat saya, karena sebelum berangkat ke Tiongkok dan Hong Kong , hasilnya kurang bagus. Dan ini menjadi booster semangat buat Asian Games dan menambah rasa kepercayaan diri buat diri sendiri. Ada tambahan motivasi," kata Jonatan.
"Saya tidak ada beban, sih. Di Tiongkok nanti akan ada ceritanya sendiri, dan kita tidak tahu apa yang bakal terjadi ke depan," tambahnya.
Mengenai peta persaingan dan peluang di Hangzhou, Jonatan mengatakan kini sektor tunggal putra banyak diisi pemain-pemain muda, sementara di edisi sebelumnya banyak pemain senior seperti Chen Long (Tiongkok) dan Kento Momota (Jepang).
"Secara kualitas, saya rasa karena ini sudah di top event, pasti pemainnya bagus-bagus. Kalau soal peluang, semua punya peluang, termasuk negara-negara selain Indonesia. Setiap pertandingan ada cerita dan momennya. Jadi saya ingin menikmatinya, dibuat enjoy, jadi tidak merasa beban juga," pungkas Jonatan. (Ant/Z-1)
World Tour Finals adalah ajang terakhir tahun ini. Target yang dicanangkan PBSI tidak tercapai karena hanya mampu mencapai babak semifinal.
Tim paraatletik Indonesia menincar empat mendali emas di ajang Asian Para Games (AiPG) Hangzhou, China 2023
Amellya Nur Sifa adalah atlet peraih medali emas cabang olahraga BMX Racing pada ajang Asian Games 2022 di Hangzhou, Tiongkok.
Dalam dua tahun belakangan ini, arah olahraga prestasi di Indonesia dipandang sudah tepat.
Indonesia tercatat sudah 19 kali berpartisipasi di Asian Games sejak 1951.
Tim Indonesia menutup Asian Games 2022 Hangzhou dengan raihan 7 emas, 11 perak, dan 18 perunggu. Dengan hasil tersebut, Merah Putih menduduki peringkat 13 klasemen akhir.
"Harus kita akui meleset walaupun sangat sedikit, satu medali lagi dan satu peringkat lagi. Kita ada di peringkat 13 dan tujuh medali emas," kata Menpora.
Dua medali perak itu diraih tim perahu naga di nomor 500 meter putra dan putri. Kedua tim Indonesia itu kalah dari tim ruan rumah Tiongkok.
Fajar/Rian harus mengakui keunggulan ganda putra peraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo itu melalui dua gim langsung 19-21 dan 18-21.
Kekalahan Rinov/Tari dari pasangan Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan skor 17-21 dan 15-21 itu diakui akibat banyak melakukan kesalahan saat poin-poin krusial.
Di pertandingan yang berlangsung di Binjiang Gymnasium, Rabu (4/10), Fajar/Rian menundukkan pasangan asal Thailand itu dengan dua gim langsung 21-15 dan 21-15.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved