Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tersingkir di Perempat Final, Ostapenko Keluhkan Jadwal AS Terbuka

Basuki Eka Purnama
06/9/2023 09:37
Tersingkir di Perempat Final, Ostapenko Keluhkan Jadwal AS Terbuka
Petenis Latvia Jelena Ostapenko(AFP/Mike Stobe/Getty Images)

JELANA Ostapenko mengeluhkan jadwal 'gila' Amerika Serikat (AS) Terbuka setelah tersingkir di perempat final usai dikalahkan petenis tuan rumah Coco Gauff, Selasa (5/9).

Kurang dari 48 jam usai menyingkirkan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek, petenis unggulan 20 atas Latvia itu tersingkir setelah kalah 6-0 dan 6-2 dari Gauff.

Selepas laga, Ostapenko mengungkapkan kekesalannya atas penjadwalan AS Terbuka, yang memaksanya tampil di jadwal siang hari di Stadion Arthur Ashe tidak lama setelah kemenangannya di putaran keempat atas Swiatek.

Baca juga : Menang Telak Atas Ostapenko, Gauff Melaju ke Semifinal AS Terbuka

"Ini bukanlah penampilan yang bagus dari saya. Saya rasa sulit untuk pulih setelah memainkan laga malam. Setelah saya mengalahkan petenis nomor satu dunia, saya baru tidur sekitar pukul 05.00 pagi," ungkap Ostapenko.

"Saya tidur selama kurang lebih tujuh atau delapan jam namun itu belum cukup untuk memulihkan diri."

"Kemarin, seharian, saya merasa energi saya sangat rendah. Saya pikir, saya hari ini bisa bangun dan merasa lebih baik. Namun, sejujurnya, itu tidak terjadi."

Baca juga : Ostapenko Pulangkan Juara Bertahan Iga Swiatek

"Seharusnya, setelah saya memainkan laga malam hari, setelah libur sehari, seharusnya saya bermain di malam hari juga karena saya tidak memiliki waktu untuk pulih," lanjutnya.

Ostapenko mengatakan penyelenggara turnamen membuat dia merasa dirinya akan diberi laga malam hari pada Selasa (5/9) usai kemenangannya atas Swiatek yang terjadi beberapa menit setelah tengah malam, Minggu (3/9).

"Saya sempat yakin akan bermain malam hari karena itu yang mereka katakan kepada saya. Namun, saat saya melihat jadwal, saya sangat terkejut. Itu amat sangat tidak baik," keluh Ostapenko.

Ostapenko mengaku, meski dia tidak terganggu dengan suhu panas, sinar matahari yang terik menyebabkan dia bermalasah.

"Saya tidak bisa melihat bola dengan jelas karena separuh lapangan ada bayangan sementara separuhnya terkena sinar matahari. Saya merasa bereaksi lambat karena ada bayangan," pungkasnya. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya