Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Pesatnya perkembangan Esports sebagai salah satu cabang olahraga di Tanah Air yang banyak diminati sampai saat ini belum diimbangi dengan kesadaran terkait pencegahan dan penanganan cedera. Seperti cabang olahraga konvensional, Esports juga dipandang perlu perhatian besar untuk pencegahan cedera.
Riset seputar kesehatan dan penanganan cedera pada atlet Esports kini tengah digarap Coda Indonesia bekerja sama dengan tim Sport Medicine, Injury, Revocery Center (SMIRC) RS Pondok Indah Bintaro Jaya.
Riset itu bakal menjadi yang pertama di Indonesia dan diharaokan bisa menjadi rekomendasi bagi para atlet dan pemangku kebijakan.
Baca juga: PB ESI Berharap Menpora Motori Perkembangan E-sports
"Cabang Esports berkembang pesat tapi belum diiringi perhatian mengenai well-being dan kesehatannya. Banyak juga atlet yang pensiun dini, beberapa pemain profesional belum tua tapi sudah pensiun," ungkap Corporate Affairs Director Coda Indonesia, Rurie Wuryandari, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/4).
"Risetnya masih berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Kami sudah ambil sampel dari beberapa gaming house namun belum cukup," imbuhnya.
Baca juga: Menpora Baru Diharapkan Makin Kembangkan Ekosistem Esport
Diharapkan, Esports bisa ditempatkan sama seperti olahraga kovensional karena para atlet juga rentan cedera. Saat ini, dua mantan atlet Diky Tururu dan atlet aktif Delvin Lanaya tengah menjalani program pemulihan dari Coda Indonesia.
Tim peneliti riset tersebut, dokter spesialis keolahragaan, Andi Andi Kurniawan, menyebut sejauh ini masalah umum yang dialami para atlet Esports seputar cedera bahu, pergelangan tangan, tulang belakang, hingga mata kering.
Tim riset masih terus mengumpulkan sampel dengan target 150 orang dari kalangan atlet profesional dan pemain rekreasional sebagai pembanding. Ditargetkan risetnya bisa dipublikasikan di jurnal internasional akhir tahun ini.
(Z-9)
Esport bukan hanya tentang permainan, tetapi tentang kreativitas, strategi, dan kerja sama tim
TIM esports gencar merangkul kalangan kampus demi menjaring talenta-talenta muda untuk pengembangan serta regenerasi.
Organisasi esport Evos secara resmi mengumumkan ajang festival Esports Labs di 2025.
LIGA 1 Esports Nasional 2024 memasuki babak playoff. Kompetisi yang digelar PB Esports Indonesia itu meloloskan enam tim untuk memperebutkan gelar juara.
Dengan kemenangan ini, Sin Prisa Gaming dari Korea menjadi tim ke-12 yang akan bergabung dengan liga VCT Pacific tahun depan.
Komitmen memajukan industri esports ditunjukkan Evos dengan mengadakan Roar Fest, sebuah festival tahunan.
Menpora Dito Ariotedjo merespons kritik yang muncul dari mantan atlet wushu nasional, Lindswell Kwok, terkait pemberian jam tangan mewah Rolex oleh Presiden Prabowo Subianto pada Timnas
Sebagai wadah bagi atlet-atlet basket muda, kompetisi diikuti oleh 17 klub yang bernaung di bawah Pengkab Perbasi Tangerang.
Target utama para atlet adalah menjadi juara, karena tidak ada penghargaan yang memadai bagi mereka yang gagal meraih gelar.
Porjar diharapkan ke depan mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi yang memajukan olahraga di Provinsi Bali.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
Para pemain yang dipanggil akan menjalani pelatnas di Padepokan Voli Jenderal Kunarto, Sentul, Jawa Barat, mulai hari ini, Selasa (20/5).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved