Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Pesatnya perkembangan Esports sebagai salah satu cabang olahraga di Tanah Air yang banyak diminati sampai saat ini belum diimbangi dengan kesadaran terkait pencegahan dan penanganan cedera. Seperti cabang olahraga konvensional, Esports juga dipandang perlu perhatian besar untuk pencegahan cedera.
Riset seputar kesehatan dan penanganan cedera pada atlet Esports kini tengah digarap Coda Indonesia bekerja sama dengan tim Sport Medicine, Injury, Revocery Center (SMIRC) RS Pondok Indah Bintaro Jaya.
Riset itu bakal menjadi yang pertama di Indonesia dan diharaokan bisa menjadi rekomendasi bagi para atlet dan pemangku kebijakan.
Baca juga: PB ESI Berharap Menpora Motori Perkembangan E-sports
"Cabang Esports berkembang pesat tapi belum diiringi perhatian mengenai well-being dan kesehatannya. Banyak juga atlet yang pensiun dini, beberapa pemain profesional belum tua tapi sudah pensiun," ungkap Corporate Affairs Director Coda Indonesia, Rurie Wuryandari, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/4).
"Risetnya masih berlangsung selama beberapa bulan ke depan. Kami sudah ambil sampel dari beberapa gaming house namun belum cukup," imbuhnya.
Baca juga: Menpora Baru Diharapkan Makin Kembangkan Ekosistem Esport
Diharapkan, Esports bisa ditempatkan sama seperti olahraga kovensional karena para atlet juga rentan cedera. Saat ini, dua mantan atlet Diky Tururu dan atlet aktif Delvin Lanaya tengah menjalani program pemulihan dari Coda Indonesia.
Tim peneliti riset tersebut, dokter spesialis keolahragaan, Andi Andi Kurniawan, menyebut sejauh ini masalah umum yang dialami para atlet Esports seputar cedera bahu, pergelangan tangan, tulang belakang, hingga mata kering.
Tim riset masih terus mengumpulkan sampel dengan target 150 orang dari kalangan atlet profesional dan pemain rekreasional sebagai pembanding. Ditargetkan risetnya bisa dipublikasikan di jurnal internasional akhir tahun ini.
(Z-9)
ESI Jawa Barat juga sukses mencetak atlet-atlet berprestasi yang meraih kemenangan di level nasional dan internasional.
Esport bukan hanya tentang permainan, tetapi tentang kreativitas, strategi, dan kerja sama tim
Keputusan EA Sports tersebut mungkin disebabkan bocoran daftar peringkat pemain yang telah beredar di internet.
Tim Elang Jawa sSport merupakan wadah bagi pecinta eSport di Sleman dan berada dalam pengelolaan klub PS Sleman.
Di laga final turnamen bertajuk ePremier League Invitational itu, Jota mengalahkan Alexander-Arnold dengan skor 2-1 lewat golden goal.
Ada dua gim yang dilombakan, yakni Mobile Legends dan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile.
Cedera lutut sering terjadi pada jenis olahraga yang membutuhkan high impact exercise seperti berlari, main bola, basket, voli, dan aktivitas gymnastic.
SEJUMLAH atlet dan penghobi skateboard Indonesia menjadi model busana Lakon pada Jakarta Fashion Food Festival (JF3) 2024.
Inkubator bisnis didukung kolaborasi antara Kementerian Perindustrian, Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat, KONI Jawa Barat, dan PT SAB Indo Industries
SEKITAR 100 atlet paralayang dari 14 negara akan mengikuti West Java Paragliding Championship 2024 yang berlangsung 30 September-6 Oktober di Sumedang, Jawa Barat.
Dalam setiap kejuaraan Barongsai ada berbagai kategori yang dipertandingkan mulai dari Barongsai lantai, Barongsai tiang, hingga liong
Dalam laga PS Siak kontra Serpong City FC, Bruno Casimir diduga sengaja membiarkan bola di wilayah pertahanan tim untuk diambil pemain lawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved