Pelatih Bayern Muenchen Julian Nagelsmann sudah menyiapkan rencana untuk meredam ancaman duo penyerang Paris Saint-Geemain (PSG) pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions Eropa di Allianz Arena, Kamis (9/3) dini hari WIB. Tertinggal agregat satu gol, membuat Les Parisiens--julukan PSG-- akan mengancam sejak awal pertandingan di depan ribuan penonton Bayern.
"Mereka (PSG) membutuhkan setidaknya satu gol untuk menaikkan levelnya. Saya berharap mereka memberikan banyak tekanan sejak awal. Di Ligue 1, mereka sering bertahan dalam dan bermain dengan serangan balik. Gaya permainan mereka juga bergantung pada siapa yang fit dan bisa bermain," kata Nagelsmann.
Pada leg pertama lalu, Bayern unggul 1-0 lewat gol mantan pemain PSG, Kingsley Coman. Sementara Mbappe memulai laga dari bangku cadangan karena baru pulih cedera. Mbappe masuk lapangan pada menit ke-57 dan langsung membuat perbedaan permainan. Hal itu terbukti ketika pemain Prancis itu bisa mencetak dua gol, namun gol-gol itu dianulir wasit karena offside.
"Leg pertama mereka tanpa Kylian Mbappe di awal pertandingan yang sedikit mempengaruhi rencana pertandingan mereka. Ketika dia masuk, mereka mulai bermain dengan cara yang berbeda. Seperti yang saya katakan, saya berharap itu jauh lebih menyerang dan terbuka daripada di Paris," kata Nagelsmann.
Pelatih asal Jerman itu sudah membayangkan bagaimana determinasi Mbappe yang ditopang oleh Lionel Messi di depan gawang timnya. PSG diprediksi kembali menggunakan skema Messi dan Mbappe ditandemkan di lini serang, sementara Neymar absen karena cedera.
Messi yang sudah mencetak 18 gol untuk PSG musim ini, sebagian besar permainannya untuk melayani Mbappe di tim asuhan Christophe Galtier.
"Yang kami butuhkan di leg kedua adalah mencegah mereka menggunakan kecepatan mereka. Jika Anda memberi penyerang mereka terlalu banyak ruang dan mereka dapat mengeluarkan kualitas sepak bola mereka, akan sangat sulit untuk bertahan," kata Nagelsmann.
Sejak kekalahan dari Bayern, pemimpin Ligue 1 telah pulih dari kemerosotan dengan mengklaim tiga kemenangan di liga domestik berturut-turut, dan mencetak 11 gol dalam prosesnya. Mbappe mencetak lima di antaranya, termasuk satu gol ke gawang Nantes. Gol itu membuat namanya menyalip Edinson Cavani menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa PSG, lima setengah tahun setelah didatangkan dari Monaco pada 2017.
Pemain yang pada Desember lalu menjadi pemain pertama yang mencetak hat-trick di final Piala Dunia sejak Geoff Hurst pada tahun 1966, sudah mencetak 201 gol dari 247 pertandingan dengan seragam PSG, melawati rekor 200 gol Cavani. Sebuah rekor yang membanggakan saat usianya masih 24 tahun.
Akan tetapi, jika tersingkir dari Liga Champions di babak 16 besar untuk kelima kalinya dalam tujuh musim jadi tidak sangat berarti bagi Mbappe. "Pikiran saya sudah tertuju pada pertandingan nanti (melawan Bayern). Kami akan pergi ke Muenchen dengan tujuan yang jelas untuk lolos," kata Mbappe.
"Saya tidak berpikir pertandingan ini akan berdampak. Jika saya mengaitkan masa depan saya dengan Liga Champions, tanpa ingin menunjukkan kurangnya rasa hormat kepada klub, saya akan pergi sejak lama. Saya sangat senang berada di sini. Saya tidak memikirkan hal lain selain membuat PSG sukses," kata Mbappe. (Bavarianfootball/AFP/ Z-10)