Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PELATIH ganda putra Pelatnas PBSI Cipayung, Aryono Miranat, menuturkan sektor asuhannya kini sudah memasuki tahap akhir dari fase latihan tiga hari menjelang keberangkatan ke Tokyo, Jepang untuk mengikuti Kejuaraan Dunia 2022, 22-28 Agustus mendatang.
Menunggu keberangkatan ke Tokyo, yang tinggal menghitung hari, saat ini, ganda putra sedang mengasah tingkat fokus pebulu tangkis dan mematangkan strategi permainan.
"Untuk latihan-latihan terakhir, kami tekankan supaya lebih fokus dalam menyusun strategi permainan. Akurasi pukulannya lebih diterapkan dalam strategi dan pola-pola permainan," kata Aryono dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin (15/8).
Baca juga: Sektor Ganda Putra Tumpuan Indonesia di Kejuaraan Dunia 2022
Meski porsi latihan sudah bergeser ke ranah mental dan nonteknis, Aryono juga tetap memperhatikan stamina dan kesehatan kedelapan pemainnya yang akan tampil di Tokyo Metropolitan Gymnasium.
"Juga ditekankan supaya menjaga kesehatan dan juga berhati-hati dalam latihan terakhir ini, karena sangat krusial beberapa hari sebelum berangkat. Jangan sampai sakit dan jangan sampai ada yang cedera," ungkap Aryono.
Bagi PBSI, kesiapan lini ganda putra sangat penting mengingat sektor ini menjadi salah satu tumpuan skuat Merah Putih untuk mendulang gelar juara.
Bahkan ganda putra The Daddies diharapkan bisa kembali merebut gelar setelah sempat absen dua tahun karena pandemi.
"Memang kejuaraan dunia terakhir itu 2019, setelah itu kan ada pandemi dan tahun lalu tidak ikut karena masih pandemi. Jadi persiapannya memang tidak ada, karena tahun lalu kan tidak ada," katanya.
Untuk menyiasati program latihan, tim ganda putra memanfaatkan ajang World Tour Series sebagai wahana berlatih dan mengasah kemampuan dengan memasang target-target tertentu kepada pemain.
Dengan siasat ini, ganda putra Indonesia diprediksi akan terbiasa dengan pranata penargetan dan mampu bersaing dengan lawan yang bermain dengan level tinggi di Kejuaraan Dunia.
"Persiapan total kurang lebih dua bulan. Mental, fisik, dan teknik sudah oke. Kalau untuk strategi dan mau main seperti apa baru nanti akan kami evaluasi setelah di Tokyo," ungkap Aryono. (Ant/OL-1)
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
Jonatan bertanding di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Selasa (24/10), dan mengemas kemenangan dengan skor 21-11 dan 21-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved