Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KETIKA Ons Jabeur menyegel match point, yang menjadikannya sebagai orang Arab pertama yang mencapai final Grand Slam di Wimbledon, Kamis (7/7), yang bisa dia pikirkan hanyalah bergegas menuju net untuk memberi lawannya Tatjana Maria pelukan erat.
Sementara pelatih Jabeur Issam Jellali melompat berdiri dengan tangan terangkat untuk bergabung bersama 15.000 penonton yang bersorak memuji petenis putri Afrika pertama yang mencapai pertandingan perebutan gelar, Jabeur hanya tersenyum saat dia mengakhiri laju luar biasa Maria dengan kemenangan 6-2, 3-6, dan 6-1 .
Menjelang pertandingan, Jabeur bersumpah bahwa pelukan di akhir laga akan luar biasa dan dia tidak salah. Kedua petenis saling berpegangan di net untuk waktu yang lama, sambil berbisik ke telinga masing-masing.
Baca juga: Rybakina Bangkit untuk Kalahkan Tomljanovic di Perempat Final Wimbledon
Dengan sorak-sorai yang masih terdengar di sekitar Centre Court, Jabeur menarik Maria ke sisi lapangan dan bergabung dalam tepuk tangan untuk memberi hormat kepada petenis berusia 34 tahun yang mencetak sejaraah dengan menjadi ibu dua anak pertama yang mencapai semifinal Wimbledon setelah Margaret Court pada 1975.
"Saya tidak tahu harus berkata apa. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan dari kerja keras dan pengorbanan selama bertahun-tahun. Saya senang itu terbayar dan saya akan melanjutkan untuk satu pertandingan lagi," kata Jabeur selepas pertandingan.
"Lebih sulit berlari untuk mendapatkan bolanya. Dia harus membuatkan saya barbekyu sekarang untuk semua lari yang saya lakukan di lapangan!"
"Saya ingin berbagi momen dengannya di akhir karena dia adalah inspirasi bagi banyak orang termasuk saya. Kembali setelah memiliki dua bayi, saya tidak percaya bagaimana dia melakukannya."
"Secara fisik Tatjana adalah binatang buas, dia tidak menyerah," tambahnya.
Sebelum para pemain melangkah ke lapangan, petenis hebat sepanjang masa Billie Jean King mengatakan bahwa Jabeur 'menggunakan tenis sebagai platform untuk membantu Tunisia, membantu Afrika dan membantu orang-orang Arab' dan petenis Tunisia itu melakukan hal itu saat dia mengalahkan Maria untuk pertama kalinya di pertandingan level tur major.
"Saya seorang perempuan Tunisia bangga berdiri di sini hari ini. Saya tahu di Tunisia mereka akan gila sekarang," kata unggulan ketiga, yang sampai pekan ini belum pernah melewati delapan besar di turnamen major.
"Saya hanya mencoba menginspirasi sebanyak yang saya bisa. Saya ingin melihat lebih banyak pemain Arab dan Afrika dalam tur. Saya menyukai permainan ini dan saya ingin berbagi pengalaman dengan mereka."
"Saya melihat beberapa junior bermain di sana dan saya berharap untuk melihat mereka di sini di Centre Court suatu hari nanti," lanjutnya.
Saat Jabeur, yang berusia 27 tahun, berusaha menginspirasi, Maria ingin menunjukkan kepada kedua putrinya bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar impian.
Keduanya menonton sang ibu yang dipaksa menyelamatkan tiga break point di gim pembuka. Namun, petenis Jerman peringkat 103 itu tidak mampu memperpanjang perlawanan tersebut saat dia kehilangan servis pada gim ketiga dan ketujuh sebelum Jabeur mengunci set pembuka ketika pukulan backhand Maria melambung.
Meski begitu, Maria menolak memberikan kemenangan secara mudah kepada lawan yang dia sebut 'keluarga' saat dia mematahkan servis untuk memimpin 3-1 di set kedua dan mempertahankan keunggulan itu untuk menyamakan kedudukan.
Namun, Jabeur akhirnya mampu mengatasi lawannya pada set ketiga dan mengantongi poin terpenting dalam kariernya hingga saat ini ketika pukulan forehand Maria menyangkut ke net. (Ant/OL-1)
Petenis Serbia Novak Djokovic bangkit dari awal yang lambat, Senin (7/7) untuk mengalahkan Alex de Minaur 1-6, 6-4, 6-4, dan 6-4 untuk mencapai perempat final Wimbledon untuk ke-16 kalinya.
PENYELENGGARA Wimbledon meminta maaf dan menjelaskan bahwa kesalahan manusia menjadi alasan di balik sistem pelacakan bola elektronik yang dimatikan selama pertandingan pada Minggu (6/7).
Carlos Alcaraz dengan cepat bangkit dari ketertinggalan satu set, mengalahkan Andrey Rublev 6-7 (5), 6-3, 6-4, dan 6-4 di putaran keempat Wimhledon.
Aryna Sabalenka mengalahkan Elise Mertens dengan skor 6- 4 dan 7-6 (4) di putaran keempat Wimbledon, memperpanjang catatan head to head menjadi 11-2 atas lawannya itu.
Pada akhir set pertama, Galloway mengalami cedera jari saat menangkap bola. Pertandingan set pertama masih sempat dilanjutkan dan Aldila/Galloway kalah 6-7 (7).
Novak Djokovic tampil percaya diri jelang duel lawan Miomir Kecmanovic di Wimbledon. Iga Swiatek dan Jannik Sinner juga mantap melangkah ke babak ketiga.
Ons Jabeur mengundurkan diri dari pertandingan putaran pertama Wimbledon kontra Viktoriya Tomova karena merasa kebugarannya tidak terlalu baik.
Jabeur mengalahkan unggulan ketujuh Jelena Ostapenko dalam dua set ketat, 7-6(4) dan 7-5.
Ons Jabeur kembali beraksi setelah pulih dari cedera bahu yang membuatnya absen selama empat bulan terakhir pada musim 2024.
Tempat Jabeur akan diisi oleh petenis Belgia Elise Mertens yang akan menghadapi Veronika Kudermetova di babak pembuka.
Elena Svitolina dan Ons Jabeur adalah figur populer di All England Club karena sukses merebut hati para penonton Inggris lewat kisah mereka di Wimbledon tahun lalu.
Ons Jabeur dan Aryna Sabalenka terpaksa pensiun pada perempat final Jerman Terbuka, karena berbagai alasan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved