Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WOUT van Aert memperlebar jarak sebagai pemuncak klasemen umum Tour de France saat menyelesaikan kerja sama timnya dengan baik untuk memenangi etape empat di Calais, Prancis, Selasa (5/7), setelah finis kedua di tiga balapan sebelumnya.
Pembalap sepeda tim Jumbo Visma itu membuat rival-rivalnya kelelahan di tanjakan terakhir dari etape sepanjang 171,5 km yang diawali dari Dunkirk itu setelah akselerasi brutal timnya mengejutkan peleton.
Pembalap Belgia itu melesat meninggalkan kelompok para pembalap di 12 km terakhir tanjakan pendek di Cote du Cap Blanc Nez dan tidak tersalip untuk merebut kemenangan etape untuk ketujuh kalinya selama ikut Tour.
Baca juga: Groenewegen Terdepan di Etape Ketiga, Van Aert Masih Pimpin Klasemen
Rekan senegaranya, Jasper Philipsen, finis kedua dan Christophe Laporte, asal Prancis, melengkapi podium di tempat ketiga, dengan jarak delapan detik berselang.
Di klasemen umum, Van Aert unggul atas kompatriotnya Yves Lampaert (Quick Step Alpha Vinyl) dengan margin 25 detik dan juara bertahan Tadej Pogacar (UAE Emirates) dengan 32 detik.
"Biasanya, keberuntungan datang pas ketiga kalinya, tapi kali ini baru di yang keempat kalinya bagi saya, tapi itu juga baik," kata Van Aert.
"Ini luar biasa karena etape-etape ini biasanya banyak diakhiri dengan sprint, hampir mustahil menang sendirian." lanjutnya.
Anthony Perez asal Prancis dan Magnus Cort Nielsen dari Denmark melakukan breakaway awal dan membangun jarak tapi tidak bertahan lama karena para sprinter mampu menjaga jarak.
Akselerasi brutal tim Quick Step Alpha Vinyl memecah kelompok setelah turunan di Cote de Cassel, sekitar 130km menuju finis.
Peloton kemudian bersatu kembali.
Para sprinter meningkatkan kecepatan mereka di tengah lomba dan duet pembalap terdepan yang unggul tujuh menit mulai terkejar.
Persaingan mulai seru ketika rekan-rekan satu tim Van Aert tancap gas di tanjakan pendek terakhir hari itu sebelum sang pembalap Belgia tampil solo.
Adam Yates asal Inggris dan runner-up tahun lalu Jonas Vingegaard menjadi yang terakhir ditinggal kelompok utama sebelum bergabung dengan para pembalap belakang.
Philipsen tampil paling cepat demi mengejar posisi pimpinan lomba dan, tidak menyadari Van Aert sendirian melaju di depan, menepuk-nepuk dadanya melakukan selebrasi setelah ia memenangi sprint, sebelum diberitahu Laporte bahwa seseorang telah lebih dulu melintasi finis.
Etape pada Rabu (6/7) sejauh 155 km dari Lille ke Arenberg akan terdiri dari rute jalan berbatu sepanjang 20 km, sama dengan yang digunakan di Paris-Roubaix classic, yang juga dikenal sebagai 'Neraka dari Utara'.
Van Aert akan kembali menjadi favorit lagi di etape besok. (Ant/OL-1)
Bernal hanya harus mampu mempertahankan keunggulannya di klasemen di etape ke-20 yang menempuh jarak 59 km dari Albertville.
Dia menjadi pembalap Kolombia pertama yang menjuarai balapan sepeda paling bergengsi di dunia itu, sekaligus menjadi juara paling muda dalam kurun satu abad terakhir.
Semua opsi telah dipertimbangkan, termasuk penundaan atau pembatalan TdF yang telah bergulir sejak 1903 tersebut.
Tour de France, yang dijadwalkan start di Nice pada 27 Juni, masih sesuai jadwal.
Semula, ajang balap sepeda itu dijadwalkan digelar 27 Juni hingga 19 Juli 2020.
Tour yang seharusnya digelar mulai 27 Juni itu terpaksa ditunda karena pandemi virus korona.
Kemenangan Lafay juga menuntaskan dahaga gelar tim Cofidis yang terakhir meraih podium utama putaran Tour de France pada 2008
Kemenangan di Bayonne menjadi kemenangan etape yang ketiga bagi Philipsen di ajang Tour de France
Pembalap sepeda Belgia terkemuka, Wout van Aert, mengalami patah tulang klavikula dan beberapa rusuk dalam kecelakaan massal berkecepatan tinggi di Flanders.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved