Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
IGA Swiatek mengakui dirinya tampil buruk saat rekor 37 kemenangan beruntunnya dihentikan oleh petenis Prancis Alize Cornet di putaran ketiga Wimbledon, Sabtu (2/7).
Cornet, yang berperingkat 37 dunia, memanfaatkan penampilan penuh kesalahan Swiatek, yang merupakan petenis peringkat satu dunia, untuk membukukan kemenangan 6-4 dan 6-2 di Court One.
Servis Swiatek dipatahkan lima kali dan petenis Polandia itu melakukan 33 unforced errors.
Baca juga: Kalahkan Kvitova, Badosa Melaju ke 16 Besar Wimbledon
Sebelumnya, petenis berusia 21 tahun itu memenangkan enam turnamen terakhir yang diikutinya, termasuk Prancis Terbuka.
"Saya sadar saya tidak tampil apik. Saya bahkan bingung dengan taktik saya," aku Swiatek.
"Sebagai petenis yang solid, dia memanfaatkan hal itu. Saya benar-benar tidak tampil apik melawannya," lanjutnya.
Sebelum kekalahan dari Cornet, Swiatek sudah tidak terkalahkan sejak kalah dari Jelena Ostapenko di Dubai, Februari lalu.
Saat dia tampil dominan di lapangan keras dan lapangan tanah liat, Swiatek mengakui dirinya harus banyak belajar di lapangan rumput.
Swiatek harus bekerja keras untuk mengalahkan Leslet Pattinama Kerhove di putaran kedua lewat pertarungan tiga set.
"Saya menyadari hal seperti ini bisa terjadi. Saya telah mencoba berbagai macam hal di lapangan rumput namun tidak ada yang berhasil," kata Swiatek,
"Karenanya, saya tidak terlalu menyesalkan kekalahan ini. Karena, jika saya tidak bisa tampil baik saat latihan, saya tidak akan bisa melakukannya di laga sebenarna," imbuhnya.
Adapun Cornet, menyamai pretasi terbaiknya di Wimbledon pada 2014 ketika mengalahkan Serena Williams di putaran ketiga.
"Saya tidak bisa berkata-kata saat ini. Kemenangan ini mengingatkan saya kala saya mengalahkan Serena, delapan tahun lalu. Saya rasa lapangan ini membawa keberuntungan bagi saya," ungkap Cornet.
Di babak 16 besar, Cornet akan berhadapan dengan petenis Australia Ajla Tomljanovic. (AFP/OL-1)
Kekalahan di Wimbledon ini sekaligus menandai berakhirnya musim rumput bagi Aldila.
Hubert Hurkacz menjelaskan bahwa selama prosedur membran sinovial yang tumbuh berlebihan yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan masalah terkait diangkat.
Iga Swiatek mengalahkan Caty McNally di putaran kedua Wimbledon dengan 5-7, 6-2, dan 6-1 dalam pertarungan babak kedua di Centre Court selama 2 jam 25 menit.
Aldila/Eri sukses melewati tekanan putaran pertama Wimbledon melalui tie-break untuk mengalahkan pasangan Australia/Bulgaria Ajla Tomljanovic/Viktoriya Tomova dengan 7-6 (6) dan 6-2.
Jannik Sinner melanjutkan upayanya untuk meraih gelar pertama di Wimbledon usai menang dominan atas petenis Australia Aleksandar Vukic, Kamis (3/7).
Aldila Sutjiadi dan Eri Hozumi mengalahkan pasangan Australia/Bulgaria Ajla Tomljanovic/Viktoriya Tomova dengan skor 7-6 (6) dan 6-2. di putaran pertama Wimbledon.
Alize Cornet mengakhiri karier tenisnya yang telah berlangsung selama 19 tahun dengan panitia Prancis Terbuka menampilkan video tentang kariernya.
JUARA bertahan sektor tunggal putri Elena Rybakina, melaju ke putaran ketiga Wimbledon usai mengalahkan petenis veteran Prancis, Alize Cornet.
Elena Rybakina mengalahkan petenis veteran Prancis Alize Cornet 6-2 dan 7-6 (7/2), Kamis (6/7), untuk melaju ke putaran ketiga meski banyak melakukan kesalahan sendiri.
Prancis kini tinggal membutuhkan satu kemenangan lagi untuk melaju ke final dengan dua tunggal dan satu ganda dimainkan pada hari ini, Sabtu (15/4).
Unggulan kesebelas asal Inggris itu menjadi petenis putri ketiga yang gagal mempertahankan gelar juara AS Terbuka setelah kalah di putaran pertama.
Di babak perempat final, Tomljanovic akan berhadapan dengan petenis Kazakhstan Elena Rybakina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved