Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Duplantis Kembali Pecahkan Rekor Dunia Lompat Galah

Basuki Eka Purnama
08/3/2022 05:30
Duplantis Kembali Pecahkan Rekor Dunia Lompat Galah
Atlet lompat galah Swedia Armand Duplantis(AFP/ANDREJ ISAKOVIC)

ARMAND Duplatis memecahkan rekor dunia lompat galah atas namanya sendiri, Senin (7/3), setelah mencatatkan lompatan setinggi 6,19 meter di kejuaraan atletik indoor di Beograd.

Pemecahan rekor itu terjadi di arena tempat Kejuaraan Dunia Atletik Indoor akan digelar mulai 18 Maret mendatang dengan final lompat galah putra akan digelar pada 20 Maret.

Duplantis memecahkan rekor dunia di stadion yang nyaris kosong dalam kompetisi yang menempatkan dirinya sebagai satu-satunya atlet unggulan.

Baca juga: Medali Perak Olimpiade Tokyo 2020 Inggris di Nomor Estafet 4x100 Meter Putra Dicabut

Setelah dengan mudah melakukan lompatan setinggi 5,61 meter, 5,85 meter, dan kemudian 6 meter, Duplamtis melakukan lompatan setinggi 6,19 meter di upaya ketiganya sebelum berlari dan mencium kekasihnya yang menanti di sisi lapangan.

"Saya rasa saya sudah mencoba lompatan setinggi 6,19 meter lebih dari 50 kali. Ini adalah rekor yang telah lama saya incar. Saya tidak pernah menghadapi lompatan yang membuat saya sangat kewalahan. Jadi, keberhasilan ini sangat menyenangkan. Saya sangat bahagia," ungkapnya.

Duplantis telah mencoba lompatan setinggi 6,19 meter di Karlsruhe, Berlin, Uppsala, dan Birmingham namun selalu gagal.

"Mulai saa ini, saya akan memburu lompatan 6,20 meter," tegas Duplantis yang optimistis bisa mengalahkan pesaing terdekatnya, atlet Amerika Serikat (AS) Chris Nilsen, yang catatan terbaiknya adalah 6.05 meter.

Atlet lompat galah Swedia itu telah memegang rekor dunia lompat galah sejak Februari 2020 ketika dia melewati ketinggian 6,17 meter di Torun dan 6,18 meter di Glasgow dalam tempo sepekan.

Duplantis, yang lahir dan besar di Lafayette, Lousiana, AS, memilih membela Swedia melalui sang ibu, yang melatihnya bersama sang ayah.

Dia menjadi juara Eropa pada 2018 di Berlin saat berusia 18 tahun dan kemudian memenangkan medali emas Olimpiade di Tokyo pada tahun lalu lalu dengan lompatan setinggi 6,02 meter. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya