Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Polygon Helios, Roadbike Buatan Indonesia yang Berkibar di Balapan Dunia 

Ghani Nurcahyadi
14/2/2022 17:44
Polygon Helios, Roadbike Buatan Indonesia yang Berkibar di Balapan Dunia 
Polygon Helios yang digunakan tim Terengganu Polygon Cycling Team(Dok. Polygon)

SERI balapan sepeda jalan raya (roadbike) dunia sudah mulai digelar sejak awal tahun ini. Produsen sepeda asal Indonesia, Polygon pun ikut memeriahkan balapan tersebut dengan mendukung tim profesional Terengganu Polygon Cycling Team. Dengan dukungan sepeda Polygon Helios, Terengganu yang beranggotakan pembalap dari sejumlah negara itu sukses mencatatkan prestasi. 

Prestasi gemilang Terengganu Polygon Cycling Team diraih dengan menyabet posisi pertama di Overall Team Classification Tour of Sharjah di Uni Emirat Arab pada 1 Februari lalu. Selain itu, tim itu juga menempati posisi ketiga pada General Classification di Grand Prix Alanya, Turki, 5 Februari silam. 

Terengganu Polygon Cycling Team merupakan tim profesional yang telah terbentuk selama 10 tahun dan kini menyandang gelar UCI Top Rank Asia Team. 

Brand Marketing Polygon Bikes Indonesia, Veronica Vivin mengatakan, dengan menggandeng International Team bergelar Top Rank Asia Team, Polygon yang sudah sangat dikenal dengan prestasinya pada disiplin MTB, berusaha untuk juga dapat membawa Indonesia berprestasi di kancah International dalam area balap sepeda Road Bike. 

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa bawa produk Indonesia ke level tertinggi lomba sepeda; bergerak dari puncak Asia ke puncak dunia,” ungkap Vivin dalam keterangannya. 

Selain berkolaborasi dengan Terengganu Polygon Cycling Team, Polygon Bikes juga menggandeng Nusantara Pro Cycling Team untuk turut mengobarkan semangat balap sepeda di Indonesia. 

Untuk kedua tim itu, Polygon menyiapkan sepeda Polygon Helios seri terbaru yang merupakan seri performance roadbike dengan desain yang aerodinamis dan juga populer di masa lampau. 

Zendy Renan sebagai Polygon Chief Engineer Zendy Renan menjelaskan, Helios didesain untuk tampil optimal di tanjakan, asyik saat kecepatan tinggi, dan tentunya nyaman untuk long ride. 

Baca juga : Lando Norris Bertahan di McLaren Hingga 2025

“Hambatan dari setiap rider yang ingin melaju lebih cepat adalah udara. Sehingga kami melakukan tes, sebenarnya bagaimana sih caranya kami bisa mendapatkan aerodinamika yang bagus? Dan ternyata tetesan air hujan lah jawabannya,” jelas Zendy. 

Menurut riset yang dilakukan dengan computational fluid dynamics, ternyata bentuk yang mengutamakan ketipisan/ketajaman bukan bentuk yang sesuai untuk mendapatkan aerodinamika terbaik karena justru menimbulkan turbulence di belakang sepeda. Bentuk terbaik menurut riset sebetulnya adalah tetesan air yang dipotong, sehingga itulah yang menjadi bentuk tubing di frame Helios dan alhasil dapat menghemat 24% hambatan udara dibandingkan dengan frame standar.  

Selain bentuk dari tubing sepeda Helios untuk aerodinamika yang baik, Polygon juga berupaya untuk mengoptimalkan power transfer dengan berbagai modifikasi termasuk membuat chainstay kanan jauh lebih tebal daripada chainstay kiri. 

Menyadari kenyamanan dan bobot sepeda yang penting bagi road cyclists, Polygon mengurangi ketebalan di tempat-tempat yang tidak diperlukan; semua dirancang seoptimal mungkin sesuai tujuannya. 

Tim research and development Polygon menyadari bahwa banyak jalan yang tidak mulus, rute yang berlikuk-likuk, dan rider juga akan terpengaruh. Sehingga, desain headtube stiffness dari Polygon Helios yang moderate (tidak terlalu stiff dan sebaliknya) untuk dapat lebih lincah dan responsif, sambil tetap dapat meredam getaran dari medan/jalan.  

Tire clearance yang mengakomodasi ban hingga 32mm sehingga rolling resistance ban lebih rendah untuk cornering yang baik dan handling yang mantap. 

Frame Polygon Helios hadir lebih ringan, yaitu kurang lebih 878 grams unpainted; frame paling ringan dari seluruh road bike Polygon. 

 “Mungkin ketika dengar Polygon yang terlintas mayoritas adalah keren MTB-nya, dan memang betul kita cukup kuat di MTB, karena kami selama bertahun-tahun mendengarkan banyak feedback dari atlet dan cyclists. Sekarang kami melakukan hal yang sama; kami mendengarkan,” ucap Vivin. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya