Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PERSATUAN Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kudus bakal menggelar lima turnamen bulutangkis tingkat lokal Kabupaten Kudus. Upaya ini sebagai pencarian bakat bulutangkis muda tanah air.
"Ini kelima turnamen bulutangkisnya formatnya berbeda-beda. Ada yang skala kabupaten, ada juga yang se-karesidenan Pati. Memang supaya ada tingkatanya di semua lini," kata Ketua PBSI Kudus, Yuni Kartika dalam pesan tertulisnya yang dikutip, Sabtu (15/1)
Lebih lanjut, kata atlet bulutangkis tanah air di era 90-an ini, kelima agenda bulutangkis itu terdiri turnamen Simpang Tujuh Master, Kretek Cup, Bitingan Master, Bupati Cup, dan Muria Cup. Kelima agenda tersebut akan dimulai pada Februari hingga November mendatang.
"Agenda turnamen akan dimulai dari turnamen Simpang Tujuh Master, Kretek Cup pada Maret, dan Bitingan Master di Agustus. Kemudian ada agenda Bupati Cup di Oktober dan Muria Cup di November," ujar mantan atlet PB. Djarum Kudus ini.
Dengan adanya gelaran lima agenda bulutangkis ini, Yuni berharap, dapat menemukan bibit-bibit bulutangkis muda. Sehingga dapat menjadi suplai untuk pebulutangkis Indonesia.
"Tentunya dengan adanya agenda bulutangkis ini dapat menemukan bibit bulutangkis baru ya. Outputnya untuk Indonesia di masa depan," terangnya.
Sementara, penasehat PBSI Kudus, Eddy Prayitno mengapresiasi adanya rapat pleno edisi perdana dengan hasil lima turnamen yang di nahkodai Yuni Kartika di tahun kepengurusan 2021 - 2025. Menurutnya, rapat ini sebagai inovasi dalam munculkan bibit unggulan pebulutangkis muda asal Kudus.
"Apalagi ini kan kepengurusannya diisi oleh yang muda-muda," jelasnya, Kamis (13/1/2022).
Eddy berharap agar kepengurusan yang sudah ada ini dapat lebih baik dari kepengurusan PBSI Kudus yang sebelumnya. Sehingga PBSI Kudus semakin maju.
"Harapannya kepengurusan bulutangkis yang ada ini bisa lebih baik lagi dari yang sudah ada sebelumnya," ungkapnya. (OL-13)
Baca Juga: 296 Pebulutangkis Bertanding di Surya Paloh Cup
SEORANG pendaki wanita Jovita Diva Prabudawardani, 21, yang jatuh di jurang sedalam 50 meter di Puncak Natas Angin di Rahtawu, Kawasan Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia
Sampah menumpuk terutama plastik di bawah jembatan, ungkap Agus Riawan, acapkali mengakibat saluran tersumbat.
Kebijakan yang tidak dirancang secara proporsional dan tidak realistis dalam implementasinya dapat menjadi bumerang bagi perekonomian lokal.
"Rencananya juga akan dibuatkan gazebo di lokasi temuan fosil gajah purba jenis elephas yang diperkirakan dalam kondisi hampir utuh,"
Ia dan istri telah menabung untuk dapat menunaikan ibadah haji dan menunggu keberangkatan selama 13 tahun.
Salah satu kejutan tahun ini adalah kembalinya nomor Urban Downhill ke dalam daftar lomba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved