Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Jika Pensiun, Djokovic Ingin Jadi Pelatih

Basuki Eka Purnama
09/11/2021 11:00
Jika Pensiun, Djokovic Ingin Jadi Pelatih
Petenis Serbia Novak Djokovic(AFP/Anne-Christine POUJOULAT)

PETENIS nomor satu dunia Novak Djokovic, yang baru saja merebut gelar juara Paris Masters, berencana menjadi pelatih tenis begitu dia mengakhiri kariernya karena dia tidak berniat membawa pengetahuannya ke liang lahat.

Djokovic mengamankan gelar Masters ke-37, yang memecahkan rekor, dan gelar keenamnya di Paris dengan kemenangan 4-6, 6-3, dan 6-3 atas petenis nomor dua dunia asal Rusia Daniil Medvedev, yang memenangi trofi Grand Slam perdananya ketika dia mengalahkan petenis Serbia itu di final Amerika Serikat (AS) Terbuka, September lalu.

Djokovic, yang juga dipastikan menyelesaikan musim sebagai petenis nomor satu dunia untuk rekor ketujuh kalinya, memuji Medvedev dan yakin pemain berusia 25 tahun itu pada akhirnya akan menggantikannya sebagai pemain peringkat teratas dunia.

Baca juga: Novak Djokovic Catatkan Rekor Baru Dalam Karirnya

"Dia tidak diragukan lagi adalah salah satu pemain terbaik di dunia saat ini dan jika dia tetap sehat, dia akan memenangi lebih banyak turnamen Grand Slam," kata Djokovic, Senin (8/11).

"Saya hampir tidak punya pekerjaan yang harus dilakukan jika saya melatihnya. Dia mungkin saingan terbesar saya saat ini dan dia sangat dekat untuk menjadi nomor satu dunia. Dia adalah pemimpin generasi baru dan permainannya tidak ada kelemahan," lanjut petenis berusia 34 tahun itu

Djokovic, pemegang 20 gelar juara Grand Slam berbagai rekor bersama rekan sejawatnya Roger Federer dan Rafa Nadal yang memiliki catatan yang sama, menekankan bahwa dia sangat ingin mengembangkan talenta masa depan ketika dia gantung raket.

"Saya mencoba mewariskan kepada generasi baru semua yang telah saya pelajari. Pengetahuan bisa menjadi kutukan jika Anda tidak menggunakannya," ujar Djokovic.

"Apa yang harus saya lakukan ketika saya pensiun -- membawanya ke kuburan saya sehingga mereka yang datang setelah saya tidak dapat mengambil manfaat dari filosofi, metode dan pendekatan saya?"

"Bagi saya, logis saja bahwa langkah selanjutnya adalah menyebarkan pengetahuan saya kepada orang lain. Saya melihat diri saya dalam berbagai peran di masa depan dan saya senang saya juga bisa berkembang sebagai pelatih," imbuhnya.

Djokovic akan menuju turnamen ke Masters akhir musim, 14-21 November, di Turin sebelum memimpin Serbia pada 25 November-5 Desember di final Piala Davis, dengan juara 2010 itu bertekad merebut gelar kedua mereka dalam kompetisi beregu putra itu.

Namun, upaya Djokovic untuk memenangi gelar Australia Terbuka ke-10, untuk memperpanjang rekor dan mencoba meraih gelar Grand Slam ke-21, Januari mendatang, masih diragukan karena di telah berulang kali menolak mengungkapkan apakah dia telah divaksin covid-19 atau belum.

Negara Bagian Victoria, Austtalia, tempat kejuaraan tersebut berlangsung di Melbourne, telah mengeluarkan kebijakan vaksin untuk atlet profesional, meskipun pihak berwenang belum mengklarifikasi persyaratan bagi mereka yang datang dari luar negeri. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya