Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KONTINGEN Nusa Tenggara Barat berhasil memecahkan rekor dengan meraih 15 medali emas dan menduduki peringkat sembilan secara nasional pada ajang PON XX di Papua. Raihan satu medali emas yang dipersembahkan oleh atlet pelari putri, Dian Ekayanti, dalam nomor lari Halang Rintang 3.000 meter, Kamis (14/10), menempatkan posisi NTB menjadi provinsi ke-9 terbaik secara nasional dengan perolehan medali sebanyak 15 emas, 11 perak, dan 12 perunggu. Sehingga total yang dipersembahkan para atlet PON NTB sebanyak 38 medali.
Ketua Kontingen Atlet PON NTB, Mori Hanafi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh atlet PON NTB yang telah banyak mendedikasikan waktunya, baik selama pelatihan di Pelatda, maupun saat mengikuti laga PON XX.
"Alhamdulillah, walaupun target 17 medali emas tidak tercapai. Tapi perolehan 15 medali emas ini merupakan pencapaian yang luar biasa di tengah masa pandemi, keterbatasan anggaran, dan keterbatasan pelaksanaan Pelatda yang hanya berlangsung selama empat bulan. Pencapaian ini luar biasa, melebihi pencapaian PON di Riau dan di Jawa Barat," kata Mori, Jumat (15/10).
Meski di tengah keterbatasan, Mori bersyukur dengan raihan 15 medali emas ini berhasil mendongkrak posisi Provinsi NTB hingga bisa berada pada posisi ke-9 dari 34 provinsi se-Indonesia yang mengikuti ajang PON XX Papua.
"Posisinya sudah final. Dan ini juga merupakan pencapaian yang luar biasa karena ini untuk pertama kali, Provinsi NTB bisa masuk ke dalam posisi 10 besar nasional," ujar pria yang juga Wakil Ketua DPRD NTB ini.
Anggota DPRD NTB dari Dapil Kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima ini menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat NTB yang telah memberikan dukungan dan doanya kepada seluruh atlet sehingga mampu meraih hasil yang maksimal di PON XX Papua.
"Juga kepada Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB serta teman-teman media yang telah luar biasa membangkitkan semangat para atlet dan seluruh anggota kontingen sehingga dengan semangat ini 15 medali emas bisa tercapai," katanya.
Sementara itu, Ketua KONI NTB, H Andy Hadianto, mengungkapkan keberhasilan kontingen PON NTB kali ini lolos 10 besar nasional dan menempati peringkat ke-9 tidak terlepas dari adanya dukungan seluruh masyarakat NTB, Gubernur dan Wagub NTB, serta Ketua Kontingen PON NTB yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada para atlet untuk semangat dalam berjuang di arena PON XX Papua ini.
"Selain rasa kebersamaan antara seluruh pelatih serta para atlet. Di bawah kepemimpinan Mori Hanafi, selaku Ketua Kontingen, kita sudah berhasil membuktikan bahwa kita sudah meraih 15 medali emas. Ini adalah sejarah buat olahraga NTB," ucapnya.
"Bayangkan pada PON tahun 2008, NTB baru bisa meraih 3 medali emas, kemudian kita ubah strategi Pelatda Jangka Panjang dan di tahun 2012 kita bisa meraih 11 medali emas dan di tahun 2016 kita juga masih meraih 11 medali emas.
"Alhamdulillah, sejarah mencatat bahwa saat ini NTB berhasil meraih 15 medali emas dan berada di peringkat 9 secara nasional, berada di papan atas dengan kapasitas fiskal atau anggaran yang sangat terbatas. Ini suatu hal yang sangat luar biasa," tandasnya. (OL-8)
Kasus itu diduga melibatkan oknum pejabat-pejabat di lingkungan Pemprov Papua langsung maupun tidak langsung.
Meskipun sudah melakukan upaya hukum, proses persidangan masih berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian yang jelas.
Julita berharap agar penyelesaian kasus ini memiliki titik terang.
"Saya kira desertasi ini luar biasa untuk kebangkitan olahraga di Papua. Bahkan saya langsung tanyakan langkah konkretnya untuk ke depan."
utang Pemerintah kepada pihak ketiga yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah
Pesepak bola asal Merakuke, Papua, itu dikontrak selama tiga tahun dan menjadi pemain baru kelima Macan Kemayoran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved