Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Nasib penyelenggaraan SEA Games hingga kini belum menemui titik terang karena Vietnam selaku tuan rumah tak kunjung memberikan kepastian dalam rapat federasi negara-negara Asia Tenggara atau South East Asian Games Federation (SEAGF), Jumat (17/9).
Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono menjelaskan pembahasan pelaksanaan SEA Games Hanoi masih alot lantaran panitia penyelenggara perlu melakukan koordinasi lanjutan dengan pemerintah Vietnam.
“Pelaksanaan SEA Games Hanoi belum ada keputusan. Komite Olimpiade (NOC) Vietnam meminta kesabaran anggota SEAGF karena mereka masih berdialog dengan pemerintah. Rapat selanjutnya Oktober, kami berharap sudah ada putusan yang tetap,” kata Ferry dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pada Juli lalu, SEAGF sepakat menunda SEA Games yang sedianya berlangsung pada November 2021 hingga tahun depan. Pembatalan tersebut dilakukan karena masih tingginya kasus COVID-19 di Vietnam dan mayoritas negara di Asia Tenggara pada saat itu.
Namun Ferry menuturkan bahwa berdasarkan laporan dalam rapat hari ini, mayoritas negara ASEAN saat ini sudah mengalami penurunan kasus COVID-19, hanya Filipina yang angkanya masih terbilang tinggi.
Komite Olimpiade (NOC) di Asia Tenggara mendesak agar kepastian SEA Games dapat diputuskan setidaknya akhir tahun ini. Apabila tak kunjung ada keputusan maka akan berpengaruh terhadap nasib multievent yang diagendakan digelar tahun depan.
Menurut Ferry, NOC di Asia Tenggara, termasuk Indonesia tetap berkomitmen untuk mengikuti multievent internasional lainnya yang masuk dalam kalender 2022 terlepas adanya SEA Games atau tidak pada tahun depan.
Setidaknya ada empat multievent internasional yang diikuti Indonesia tahun depan, yaitu Asian Indoor & Martial Arts Games (AIMAG) di Bangkok-Chonburi, Thailand pada Maret, Islamic Solidarity Games (ISG) Turki (Agustus), Asian Games Hangzhou (September), serta Asian Youth Games Shantou (Desember).
Selain potensi padatnya agenda di tahun depan, ketidakpastian SEA Games Hanoi juga disebut berdampak pada Kamboja selaku tuan rumah pada 2023. NOC Kamboja mengatakan jika sampai akhir tahun tidak ada putusan, mereka juga kesulitan untuk menjadwalkan seminar Chef de Mission hingga penyusunan panduan teknis. “Padahal Kamboja sudah serius membangun arena dan menyiapkan atlet,” ucap Ferry. (Ant/OL-12)
PON Beladiri 2025 merupakan ajang inovatif yang diinisiasi KONI untuk mewadahi cabang olahraga beladiri non-Olimpiade yang belum memiliki tempat di PON reguler.
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengoptimalkan perfoma atlet guna meraih prestasi optimal pada SEA Games ke-33 Thailand 2025.
SEA Games 2025 Thailand hanya mempertandingkan lima nomor esports, yakni Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), Arena of Valor, FC Online, dan Free Fire.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Hingga saat ini sudah ada 16 atlet pelatnas untuk tampil di ajang SEA Games 2025.
Para atlet esports itu akan mewakili Indonesia di nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putra dan putri, Free Fire dengan dua tim perwakilan, serta FC Online.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved