Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JUARA dunia tujuh kali dari tim Mercedes Lewis Hamilton menerima kekalahan dari Max Verstappen di Grand Prix Prancis, Minggu (20/6), dan mengakui telah melihat kecepatan sebenarnya dari mobil tim rival Red Bull.
Pembalap Inggris itu sudah menang di Sirkuit Paul Ricard pada 2018 dan 2019, dengan pengecualian tahun lalu ketika balapan dibatalkan karena pandemi covid-19. Namun, harapannya meraih hattrick di Le Castellet sirna ketika Red Bull menjalankan strategi dua pitstop yang lebih manjur untuk membungkam duet tim Mercedes.
Balapan ketujuh di kalender itu menjadi kebalikan Grand Prix Catalunya pada Mei ketika Hamilton dari belakang memburu Verstappen, yang mengatakan ia merasa seperti sasaran empuk, di lap-lap terakhir yang ketat.
Baca juga: Verstappen Kalahkan Hamilton di GP Prancis
Kali ini, giliran Hamilton yang nyaris juara, namun Verstappen pitstop untuk kedua kalinya dan menggunakan ban medium yang lebih segar dan cepat untuk mengejar dan menyalip mobil Mercedes bernomor 44 itu di lap penultima demi mengambil alih pimpinan lomba untuk kedua kalinya hingga finis pertama.
Dengan hasil itu, Hamilton kini tertinggal 12 poin dari Verstappen yang memuncaki klasemen sementara.
"Saya rasa kami melakukan tugas yang sangat baik hari ini dan hanya saja itu tidak bekerja," kata Hamilton.
"Saya tidak benar-benar kecewa. Saya rasa saya menjalankan tugas terbaik yang bisa saya lakukan hari ini. Tentunya, ada hal-hal yang mungkin kami bisa lakukan lebih baik tapi secara keseluruhan mereka lebih cepat dari kami sepanjang akhir pekan ini."
"Ini adalah refleksi sebenarnya dari kecepatan yang mereka miliki," lanjut Hamilton soal Red Bull.
Hamilton tiba di Le Castellet setelah mencetak hanya tujuh poin dari dua balapan sebelumnya yang dimenangi Red Bull.
Pembalap berusia 36 tahun itu menyadari satu peluang kemenangan telah ia lewatkan dan saat ini masih bertahan dengan rekor 98 kemenangan dalam kariernya.
"Jika kita melihat ke belakang tentunya kami seharusnya pitstop lebih awal, sebelum mereka masuk pit dan keluar unggul di depan dan menerapkan dua pitstop, kami mungkin bisa memenangi balapan ini," kata Hamilton.
"Tapi itu masih akan sangat sulit. Kecepatan mereka sangat, sangat kuat."
"Jika dia (Verstappen) tidak membuat kesalahan di tikungan pertama, mereka mungkin saja bisa memimpin sepanjang lomba," lanjutnya.
Verstappen start dari posisi pole, tapi melebar setelah start, memungkinkan Hamilton mengambil alih pimpinan lomba hingga pitstop pertamanya, ketika strategi undercut Red Bull membuat sang pembalap Belanda keluar di depan Hamilton sebelum menariknya lagi untuk pitstop kedua.
"Ban Lewis sangat habis," kata Verstappen di pengujung lomba. "Sangat mudah menyalipnya." (Ant/OL-1)
JUARA dunia balap F1 tujuh kali, Lewis Hamilton telah mengonfirmasi dirinya menjadi bagian dari konsorsium Sir Martin Broughton yang ingin mengakuisisi klub Liga Primer Inggris, Chelsea.
Hamilton menyebut pernyataan penyerang Brasil itu mengenai rasisme di sepak bola Spanyol sebagai langkah yang berani.
Lewis Hamilton tampil nyaris tanpa kesalahan di balik kemudi mobil Mercedes untuk menjuarai Grand Prix Portugal pada Minggu (2/5) mengalahkan rival utamanya, Max Verstappen.
Torehan itu membuka peluang untuk meraih kemenangan ke-98 dalam kariernya di balapan Minggu (9/5).
Hamilton juara kelima kalinya secara beruntun setelah meredam perlawanan rivalnya Verstappen dengan adu strategi yang brilian
Perpanjangan kontrak Hamilton yang akan rampung pada akhir 2021 diumumkan pada Februari tahun ini .
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved