Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GANDA Putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil menekuk wakil Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov dalam pertandingan tiga gim di babak penyisihan grup B turnamen BWF World Tour Finals 2020. Bertanding di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Ahsan/Hendra membutuhkan waktu 52 menit untuk merebut kemenangan 21-18, 15-21, 21-17.
Dalam pertandaningan gim pertama, pasangan andalan Indonesia Ahsan/Hendra sempat tertinggal 6-9 dari wakil Rusia Vladimir/Ivan. Tapi dua kesalahan yang dilakukan Vladimir/Ivan serta satu smash tajam dari Hendra berhasil membuat Ahsan/Hendra menyamakan kedudukan 9-9.
Terus menggempur pertahanan wakil Rusia, dengan pola permainan cepat Ahsan/Hendra sukses membalikan keadaan dengan memimpin 11-9 sebelum jeda. Usai jeda, Ahsan/Hendra terus menampilkan permainan terbaiknya melakukan pukulan keras bertubi-tubi.
Pasangan peringkat dua dunia itu pun berhasil mempertahankan keunggulan dengan skor 16-14. Tak ingin jauh tertinggal, pasangan Rusia pun mencoba untuk bangkit.
Mengamankan empat poin, Vladimir/Ivan berhasil mempersempit jarak menjadi 18-19. Meskipun begitu, penampilan Ahsan/Hendra yang gemilang berhasil menyudahi gim pertama dan merebut keunggulan untuk Indonesia 21-18.
Memasuki gim kedua wakil Rusia pun memperlihatkan permainan gemilangnya. Memberikan pukulan-pukulan keras, Vladimir/Ivan berhasil membuat konsentrasi Ahsan/Hendra goyah dan membuat mereka unggul 9-6. Tak memberikan perlawanan yang berarti, Ahsan/Hendra pun terus tertinggal dengan skor 6-11.
Tren positif itu pun terus dibawa wakil Rusia dengan mempertahankan keunggulan 14-8. Ahsan/Hendra sempat mencoba bangkit dari ketertinggalan dengan mencetak dua poin pada skor 10-15. Sayangnya, gempuran keras Vladimir/Ivan tak sanggup ditahan oleh Ahsan/Hendra dan harus mengakui keunggulan wakil Rusia dengan skor kekalahan 15-21.
Bermain rubber game, kedua pasangan itu tampil luar biasa di awal dengan kejar mengejar angka. Mengawali keunggulan 4-3 untuk Ahsan/Hendra, pasangan Vladimir/Ivan secara mengejutkan berhasil membalikkan keadaan menjadi 6-5.
Tak ingin mengulangi kekalahan di gim kedua, Ahsan/Hendra kembali memimpin 11-8 sebelum jeda. Usai turun minum, Ahsan/Hendra kembali dalam permainan terbaiknya melakukan permainan cepat dengan bola-bola mendatar. The Daddies, julukan untuk Ahsan/Hendra, langsung tancap gas hingga kedudukan 16-11.
Menyisakan satu poin kemenangan saat unggul 20-14, The Daddies harus berjuang ekstrakeras. Keduanya melakukan tiga kali kesalahan dengan bola yang menyangkut di net. Ini membuat Vladimir/Ivan berhasil mempersempit ketertinggalan dengan kedudukan 17-20.
Beruntungnya smash kencang dari Ahsan sukses membuat Vladimir/Ivan tak sanggup mengembalikan bola dan memberikan kemenangan untuk Ahsan/Hendra dengan skor 21-17. Kemenangan ini pun membuat Ahsan/Hendra mempertajam rekor pertemuan melawan Vladimir/Ivan menjadi 6-0. Hasil positif ini pun bisa dijadikan modal untuk memenangkan pertandingan berikutnya di grup B. (OL-14)
Dejan/Gloria kalah dari wakil Malaysia Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.
Kepastian itu didapatkan Fajar/Rian setelah wakil tuan rumah, He Ji Ting/Ren Xiang Yu memutuskan untuk mundur dari World Tour Finals, Kamis (12/12).
Gregoria Mariska Tunjung mengakui ia tidak bisa mengembangkan variasi serangan di sepanjang pertandingan, sehingga menjadi keuntungan bagi lawan.
Jonatan Christie harus menelan kekalahan dari pemain unggulan tuan rumah Shi Yu Qi melalui rubber game 16-21, 21-17, dan 8-21 di laga World Tour Finals.
Ana/Tiwi menyerah dua gim langsung 6-21 dan 17-21 dari pasangan Korea Selatan (Korsel) Baek Ha Na/Lee So Hee.
Sabar/Reza menyerah 26-28 dan 18-21 dari rekan senegara mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada pertandingan pertama fase grup World Tour Finals, Rabu (11/12).
Sabar/Reza menang lawan wakil Tiongkok, Liang Wei Keng/Wang Chang 21-17 dan 22-20 di laga 32 besar All England di Utilita Arena Birmingham, Rabu (12/3).
Hendra Setiawan berharap kehadirannya mampu membawa Sabar/Reza bermain maksimal di All England.
Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani mengaku optimistis menjalani debut mereka di BWF World Super 1000 All England 2025.
Hendra Setiawan, legenda bulu tangkis ganda putra Indonesia, akan menjalani peran baru yakni sebagai pelatih Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani di turnamen All England 2025.
Keberadaan pada pebulu tangkis dalam bisnis rumah makan Padang ini menjadi investasi mereka saat pensiun sebagai atlet.
Penggemar yang menyaksikan fun match tersebut terlihat terhibur dengan duel mantan pemain nomor satu dunia itu. Sesekali keempatnya bercanda saat menghadapi satu sama lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved