Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KABAR duka datang dari juara kelas ringan UFC Khabib Nurmagomedov. Pelatih yang juga ayah kandungnya, Abdulmanap, meninggal dunia pada usia 57 tahun akibat berbagai komplikasi yang disebabkan covid-19.
Abdulmanap, yang juga merupakan seorang pelatih bela diri campuran, dilarikan ke rumah sakit pada Mei, setelah gejala-gejala virus korona baru memperparah sakit jantung yang dideritanya.
Kabar wafatnya Abdulmanap dikonfirmasi oleh manajer Khabib, Ali Abdelaziz, melalui akun Twitter resminya.
Khabib memiliki rekor 28 pertandingan tanpa terkalahkan. Pada 2018, ia menaklukkan salah satu nama besar olahraga bela diri campuran Connor McGregor.
Pada pekan ini ia mengunggah foto pakaian latihan ayahnya di Instagram dengan tulisan ayah dan para penggemarnya mendoakan agar Abdulamanap segera pulih.
Baca juga: Lupakan Rivalitas, McGregor Doakan Ayah Khabib
Dalam suatu wawancara dengan televisi Rusia sepekan silam, Khabib mengatakan ayahnya tidak lagi terinfeksi virus korona namun masih harus menjalani perawatan intensif akibat kerusakan di ginjal dan jantungnya. Ia mengatakan dirinya mengunjungi ayahnya setiap hari, meski Abdulmanap tidak dapat berbicara dengannya.
Pada Mei, McGregor pernah mengatakan bahwa ia berharap Abdulamanap segera pulih setelah mengetahui pria Rusia itu berada dalam kondisi kritis.
Setelah sempat dirawat di kampung halamannya di Dagestan, Abdulmanap dibawa ke rumah sakit militer di Moskow saat kondisinya memburuk. Mantan pegulat itu juga melatih beberapa juara dunia lain dari olahraga pertarungan, termasuk petarung UFC saat ini Islam Makhachev.
Abdulmanap terakhir kali mendampingi putranya bertarung pada September silam, saat Khabib berhasil mempertahankan gelar juara kelas ringannya dengan menaklukkan Dustin Poirier.(OL-5)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved