Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MESKI baru saja menyandang status Kejuaraan Dunia dari Federasi Balap mobil Internasional (FIA), Nasib musim kompetisi balapan Formula E 2020/2021 terancam dihapus seluruhnya jika hingga Oktober tak bisa menggelar balapan.
Prediksi pembatalan itu datang setelah gelaran E-Prix di New York, Amerika Serikat dan London, Inggris pada Juli mendatang dipastikan batal akibat wabah covid-19 yang belum rampung.
Bos Formula E Alejandro Agag mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah merencanakan balapan yang dilakukan tanpa penonton di sirkuit permanen untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut. Namun, sulit diselenggarakan jika hingga September pandemi covid-19 belum juga usai.
"Jika kita tidak dapat balapan pada bulan Agustus dan September, saya tidak berpikir kita akan berlomba lebih dari itu,” ungkap Agag.
"Kami jelas akan mengorbankan musim ini untuk memulai balap (untuk musim 2020-21) pada Desember,” tambahnya.
Baca juga : NBA Khawatirkan Kesehatan Ofisial Sepuh jika Kompetisi Berlanjut
Bahkan, kata Agag, dengan semua tanda tanya dan semua ketidakpastian, menurutnya sangat tidak mungkin Formula E tidak akan berhasil melakukan satu balapan lagi.
"Itu akan luar biasa - kami hidup di masa yang luar biasa, tapi itu akan luar biasa (jika balapan digelar) ditengah situasi yang luar biasa,” katanya.
Dia menilai, panitia Formula E dapat menggelar dua hingga empat balapan lagi.
"Jika kami melakukan itu kami baik-baik saja. Tapi seperti yang saya katakan, setelah September kita tidak akan berlomba. Kami kemudian akan memulai musim tujuh,” tutupnya. (Autosport/OL-7)
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved