Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menyampaikan duka cita atas meninggalnya mantan perenang nasional Lukman Niode, Jumat, (17/4).
Lukman meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena infeksi saluran pernapasan akibat terjangkit Covid-19.
Menurut Prasetio, Lukman merupakan sosok yang sangat berdedikasi selama hidupnya. Setelah menyumbangkan emas pada Sea Games 1983, Lukman sempat mengabdikan diri dengan bergabung di Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dan juga KONI.
"Saya secara pribadi merasa kehilangan. Dunia olahraga Indonesia juga merasa kehilangan," kata Prasetio.
Lukman menurut Prasetio merupakan sosok yang hangat, dan menjadi anutan para atlet. Indonesia menurutnya kehilangan salah satu atlet yang pernah dimiliki.
"Sekali lagi saya sampaikan duka cita yang mendalam, semoga prestasi yang pernah diraih beliau bisa menginspirasi atlet atlet Indonesia lainnya," pungkasnya.
Lukman yang menjabat Dewan Pakar Peraturan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) menorehkan sejumlah prestasi di era 80 an. Selain menyabet dua emas di Sea Games 1983 Singapura. Lukman juga pernah mengikuti Olimpiade 1984 Los Angeles.
Sebelumnya Lukman di rawat di RS Pelni, Jakarta Pusat karena infeksi paru-paru. Lukman sempat menjalani rapid tes dan hasilnya dua kali negatif. Lukman dinyatakan positif korona setelah menjalani tes swab. (OL-8).
Para ilmuan baru-baru ini telah menemukan virus corona baru pada kelelawar di Brasil yang memiliki kemiripan dengan virus MERS yang dikenal mematikan.
Hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut suatu hari nanti dapat menyebar ke manusia, demikian yang dilaporkan para peneliti Tiongkok.
"Saat dunia semakin tidak menentu, kalau dibilang pusing tujuh keliling. Tapi saya yakin badai pasti berlalu. Paling penting karyawan semua sehat, dan bisa kerja" ujar Chandra.
"Tentu ini bantuan yang luar biasa, yang sangat kita butuhkan saat ini. Masker pelindung dengan spesipikasi yang bagus."
Diinformasikan pihak keluarga, saat ini dokter Handoko masih dalam kondisi sadar meski komunikasi sangat dibatasi.
Pasien positif korona ini adalah bagian dari rombongan umrah berjumlah 24 orang. Saat ini pengawasan terhadap 23 orang lainnya sedang dilakukan sampai 19 Maret atau masa inkubasi virus berakhir
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved