Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Hadapi Covid-19, Mercedes Bagikan Desain Alat Bantu Pernafasan

Antara
08/4/2020 09:12
Hadapi Covid-19, Mercedes Bagikan Desain Alat Bantu Pernafasan
Seorang model memperagakan alat bantu pernafasan yang dalam sepekan didesain oleh tim Formula 1 Mercedes(AFP/James Tye / University College London (UCL))

TIM Formula 1 Mercedes turut berpartisipasi dalam memerangi pandemi virus korona. Mereka mendistribusikan alat bantu pernapasan untuk membantu pasien yang mengidap virus korona.

Niat berpartisipasi memerangi pandemi korona sudah disampaikan Mercedes, pekan lalu. Namun, kala itu, mereka tidak menyebutkan secara spesifik bentuk bantuan mereka berikan.

Mercedes akhirnya mengumumkan bentuk bantuan mereka pada Selasa (7/4). Mereka memastikan akan membantu pabrik-pabrik yang ingin memproduksi alat bantu pernapasan untuk pasien covid-19.

Baca juga: Grand Prix Kanada Jadi Balapan Ketujuh F1 yang Ditunda

Desain alat bantu pernapasan itu dibuat oleh Mercedes. Mereka bekerja sama dengan University College London (ULC) dan para dokter Rumah Sakit UCL.

Mereka pun menamai alat tersebut, yakni Continuous Positive Airway Pressure (CPAP). Nantinya, alat tersebut digunakan untuk membantu melancarkan pernapasan pasien yang memiliki infeksi paru-paru akibat korona.

Mercedes dan tim gabungan mengumumkan desain CPAP bisa diunduh secara gratis oleh pabrikan yang ingin memproduksi alat tersebut pada hari ini.

"Membuat desain dan spesifikasi manufaktur tersedia dalam basis sumber yang terbuka akan memungkinkan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia memproduksi alat ini secara cepat dan skala besar untuk mendukung respon global terhadap Covid-19," ujar Managing Director Mercedes-AMG High Performance Powertrain Andy Cowell.

Rencana pembagian CPAP disambut gembira konsultan kesehatan rumah sakit UCL Mervyn Singer. Ia pun berharap alat tersebut bisa menyelamatkan nyawa pasien yang tertular korona.

"Alat ini bisa membantu menyelamatkan nyawa dengan memastikan ventilator, alat yang sangat berharga, digunakan hanya untuk mereka yang sakit parah," kata Singer

"Kami dan yang lainnya mendapati proporsi yang signifikan dari pasien yang dirawat dengan CPAP bisa terhindar dari ventilasi mekanis," lanjutnya.

Covid-19 semakin mewabah di seluruh dunia. Menurut catatan statistik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus tersebut sudah menjangkiti 1.347.435 orang. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya