Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PETINGGI McLaren, Zak Brown, menyatakan pandemi virus korona (covid-19) menyebabkan Formula 1 berada dalam ambang krisis. Dia juga memperingatkan empat tim berpotensi bangkrut akibat pandemi.
Musim balapan 2020 belum sempat dimulai lantaran penyebaran virus korona semakin masif. Bahkan 8 dari 22 balapan mengalami pembatalan atau penundaan. F1 telah membuat sejumlah perubahan, termasuk menunda penerapan regulasi baru dari 2021 menjadi 2022. Sehingga, tim kompetitor akan menggunakan mobil yang sama tahun depan.
Baca juga: Sejumlah Tim F1 Protes Keputusan FIA Terhadap Ferrari
Di samping itu, seluruh tim menurunkan batas atas anggaran dari semula US$ 175 juta menjadi 4 US$ 150 juta. Kendati demikian, Brawn memandang plafon tersebut masih harus dikurang hingga US$ 100 juta. Tujuannya, mencegah kerugian finansial selama musim yang terdampak pandemi.
Brawn juga memperkirakan sejumlah tim akan mengalami kerugian. Itu dengan catatan jika mereka tidak bisa mengatasi situasi dengan sangat cepat. "Bahkan saya melihat empat tim bisa merugi, jika ini tidak ditangani dengan baik," pungkas Brawn kepada BBC.
Baca juga: Baru Dimulai, F1 Langsung Masuk Fase Libur Musim Panas
Mengingat, tidak selamanya ada investor yang antre untuk mengambil alih tim yang finansialnya terguncang di tengah krisis kesehatan global. "Saya rasa pemilihan waktunya sangat buruk dari sudut pandang itu. Jadi saya kira F1 saat ini dalam keadaan yang sangat rapuh,” ujar Brawn.
McLaren menjadi tim pertama yang meliburkan staf untuk sementara waktu. Di lain sisi, seluruh kepala tim akan membahas rencana penyederhanaan anggaran. Ada juga pembahasan terkait penundaan lebih jauh terhadap regulasi hingga 2023.(Ant/OL-11)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved