Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PRESTASI terbaik didapat ganda campuran terbaik Indonesia saat ini Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di kejuaraan bulu tangkis All England yang berlangsung di Birmingham Inggris. Dalam final yang berlangsung kemarin, Praveen/Melati menumbangkan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai 21-15, 17-21, 21-8.
Gim pertama, Praveen/Melati tampil penuh percaya diri. Karena mampu memegang kendali permainan, ganda campuran peringkat lima dunia itu mampu merebut gim pertama dengan 21-15.
Akan tetapi, di gim kedua pertandingan berbalik untuk keunggulan Puavaranukroh/Taerattanachai. Beberapa kesalahan Praveen/Melati, mampu dimanfaatkan Puavaranukroh/Taerattanachai untuk mendulang poin dan menutup gim dengan 21-17.
Beruntung di gim penentu, Praveen/Melati kembali menemukan irama permainan terbaiknya dan tanpa kesulit-an mengakhiri pertandingan dengan kemenangan skor telak 21-18. Ini menjadi kemenangan keempat beruntun Praveen/Melati dalam enam pertemuan dengan Puavaranukroh/Taerattanachai.
Gelar di All England menjadi gelar pertama Praveen/Melati tahun ini. Gelar tersebut sekaligus mengakhiri puasa panjang Praveen/Debby yang terakhir kali merebut gear pada akhir 2019. Setelah menjadi juara secara beruntun di Denmark Open 2019 dan Prancis Open 2019, Oktober tahun lalu, Praveen/Melati belum pernah lagi mencicipi podium utama.
Tim bulu tangkis Indonesia masih berpeluang menambah gelar di All England 2020 melalui ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Hingga berita ini diturunkan, laga final antara Kevin/Marcus melawan pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe belum dimainkan.
Bagi Kevin/Marcus, lolos ke final tahun ini menjadi lonjakan capaian setelah tahun lalu secara mengejutkan tersingkir di babak awal. Di All England, Kevin/Marcus pernah dua kali menjadi juara pada 2017 dan 2018. Adapun Endo/Watanabe belum pernah menjadi juara dan baru pertama kali lolos ke final All England.
Menang dua gim
Di ganda putri, pasangan Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota menjadi yang terbaik tahun ini. Saat menghadapi unggulan enam asal Tiongkok, Du Yue/Li Yin Hui dalam laga final, Fukushima/Hirota yang merupakan unggulan tiga menang mudah dua gim langsung dengan skor 21-13, 21-15 dalam waktu 46 menit.
Bagi Fukushima/Hirota, ini menjadi gelar perdana mereka di All England. Tahun lalu, ganda yang kini me-nempati peringkat tiga dunia itu hanya mampu bertahan hingga semifinal.
Di tunggal putra, Viktor Axelsen mampu menuntaskan penampilan di All England 2020 dengan gelar juara. Di final, Axelsen tanpa banyak kesulitan mampu menghentikan perlawanan unggulan utama asal Taiwan Chou Tien Chen dua gim langsung dengan skor 21-13, 31-14. Ini merupakan gelar juara kedua beruntun yang diraih pebulutangkis berusia 26 tahun tersebut setelah menjadi juara di Barcelona Masters akhir Februari lalu. (R-1)
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari terhenti di babak 32 besar Kejuaraan Dunia 2025 setelah menyerah 14-21 dan 16-21 kepada pasangan Hong Kong Tang Chung Man/Tse Ying Suet.
Ganda campuran Indonesja Jafar/Felisha melaju ke 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis usai mengelahkan pasangan Serbia Tomic/Vitman 21-19 dan 22-20.
Putri akan menghadapi Tomoka Miyazaki di babak kedua.
Leo/Bagas mengawali Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 di babak kedua dengan memastikan kemenangan mudah atas wakil tuan rumah Eloi Adam/Leo Rosi, dua gim langsung 21-8 dan 21-9.
Alwi Farhan memiliki catatan pertemuan kurang manis dengan Lin Chun Yi, yakni pada Australia Terbuka 2024 ketika gagal menuntaskan match point 20-16 dan akhirnya kalah.
Tunggal putra bulu tangkis Indonesia Alwi Farhan memastikan langkah ke putaran kedua Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 setelah menyingkirkan wakil Vietnam, Nguyen Hai Dang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved