Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KOMITE Olimpiade Indonesia (KOI) bakal membentuk tim ad hoc untuk kelancaran proses bidding Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.
Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari menjelaskan, pengajuan tuan rumah Olimpiade membutuhkan proses yang panjang. Formulir pengajuan pun bukan hanya berisi dukungan dari sejumlah negara anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), tapi juga dukungan IOC.
Selain itu, calon tuan rumah Olimpiade juga harus mempunyai hitungan keuntungan dari penyelenggaraan, mulai dari tiket, sponsor, kontribusi, dan penjualan merchandise. Negara penyelenggara Olimpiade tak boleh rugi.
"Karena untuk menjadi tuan rumah Olimpiade secara budget harus disusun secara rinci," ujarnya Okto kepada Media Indonesia, Kamis (16/1).
Tim ad hoc pengajuan Indonesia jadi tuan rumah olimpiade 2031 juga nantinya akan menyusun rencana agar dapat memenuhi studi kelayakan (feasibility studies) dari IOC terkait segi bisnis penyelenggaraan Olimpiade.
Baca juga ; Jojo Tegaskan Tekad Lolos ke Olimpiade 2020
“Kita lempar dulu hasil dari Swiss yang isinya itu syarat-syarat untuk menjadi negara bidding tuan rumah 2032,” tuturnya.
Untuk mendukung misi menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, KOI juga membentuk dua tim promosi di Olimpiade Tokyo 2020. Tim Promosi itu telah dibicarakan bersama Ketua kontingen (CdM) Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020, Rosan Perkasa Roeslani serta Menteri pemuda dan Olahraga Zainudin Amali
Rencananya, Okto akan kedatangan tamu dari anggota IOC dan juga Presiden Senam Dunia Morinari Watanabe pada 28 Januari mendatang.
Pertemuan dengan Watanabe akan menjadi fokus Okto karena dapat mempengaruhi suara atau vote dari Jepang, negeri asal Watanabe.
“Jadi buat saya itu penting karena mempengaruhi empat suara dari Jepang, karena di Jepang punya empat suara,” ujar Okto.
Baca juga : Atlet Olimpiade 2020 akan Tidur di Tempat Tidur Kardus
Ia juga ingin Pemerintah untuk fokus memfasilitasi nomor-nomor Olimpiade. Cabor seperti gimnastik dan anggar yang belum punya venue diharapkan Okto segera difasilitasi.
“Jadi secara khusus saya minta support dari Menpora supaya bisa memfasilitasi untuk nomor anggar dan gimnastik agar punya tempat di GBK,” ucap Okto. ,
“Karena ini kan olimpik number event. Jadi, esensinya fokus kita itu adalah nomor-nomor Olimpiade di Indonesia itu perlu tempat. Dan itu juga menjadi strategi kami untuk melobi di Tokyo nanti,” tambahnya. (OL-7)
POTTI akan menyusun program pembinaan yang terukur, mengembangkan kompetisi nasional yang berjenjang, dan memperluas partisipasi tarik tambang.
Bayu juga menegaskan dirinya siap bekerja sama erat dengan Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, untuk merumuskan langkah-langkah strategis menjelang SEA Games.
Enam federasi penerima ditentukan melalui undian yang dilakukan dalam Rapat Anggota Tahunan KOI pada April lalu.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
KOI membuka ruang seluas-luasnya bagi cabang olahraga nasional untuk menjadi bagian dari keluarga besar KOI.
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved