Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GANDA putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan berhasil mengamankan kemenangan kedua atas pasangan Taiwan, Lu Ching Yao/Yang Po Han, pada laga penyisihan Grup B BWF World Tour Finals 2019 Guangzhou.
Bertanding di Tianhe Gymnasium, Tiongkok, Kamis (12/12), Hendra/Ahsan menang 21-10, 15-21, dan 21-19.
Dengan kemenangan itu, Hendra/Ahsan telah memastikan langkah melaju ke babak semifinal.
Hendra/Ahsan tidak menemukan kesulitan sejak gim pertama. The Daddies mampu mendominasi pertandingan hingga mengunci kemenangan cukup telak, 21-10.
Namun, di gim kedua, lawan mampu bangkit dan membuat Hendra/Ahsan kelimpungan.
Baca juga: The Daddies Bertekad Lanjutkan Kemenangan di BWF Finals
Kondisi yang berangin juga menjadi kendala tambahan yang harus dihadapi Hendra/Ahsan di gim kedua.
Pukulan kencang Yao/Han mampu menutup ruang gerak Hendra/Ahsan, sehingga harus kalah 15-21.
Ahsan mengaku untuk membangun pertahanan keduanya cukup kesulitan karena tekanan angin yang sangat kencang.
Memasuki gim penentu, perolehan poin Hendra/Ahsan terus dibayang-bayangi Lu/Yang. Untungnya, pengalaman berbicara. Ganda putra peringkat dua dunia itu mampu mengantisipasi kendala angin di lapangan dan permainan no-lob yang diperlihatkan pasangan Taiwan itu.
Sehingga Hendra/Ahsan memastikan meraih tiket semifinal atas dua kemenangan beruntun.
“Alhamdulillah bisa menang lagi hari ini. Saya rasa kendalanya masih sama, kondisi angin di lapangan," ujar Ahsan.
Meski dipastikan lolos, Hendra/Ahsan masih punya satu pertandingan lagi di fase penyisihan Grup B.
Berikutnya, Hendra/Ahsan akan berjumpa wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi Lin untuk memperebutkan posisi juara Grup B.
“Pasti masih ada beberapa kekurangan di pertandingan hari ini dan kemarin. Tapi kami nggak mau terlalu fokus ke sana. Yang kami fokuskan sekarang ini bagaimana mengatur strategi untuk pertandingan besok. Yang penting main maksimal,” ucap Ahsan. (badmintonindonesia.org/OL-2)
Dejan/Gloria kalah dari wakil Malaysia Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.
Kepastian itu didapatkan Fajar/Rian setelah wakil tuan rumah, He Ji Ting/Ren Xiang Yu memutuskan untuk mundur dari World Tour Finals, Kamis (12/12).
Gregoria Mariska Tunjung mengakui ia tidak bisa mengembangkan variasi serangan di sepanjang pertandingan, sehingga menjadi keuntungan bagi lawan.
Jonatan Christie harus menelan kekalahan dari pemain unggulan tuan rumah Shi Yu Qi melalui rubber game 16-21, 21-17, dan 8-21 di laga World Tour Finals.
Ana/Tiwi menyerah dua gim langsung 6-21 dan 17-21 dari pasangan Korea Selatan (Korsel) Baek Ha Na/Lee So Hee.
Sabar/Reza menyerah 26-28 dan 18-21 dari rekan senegara mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada pertandingan pertama fase grup World Tour Finals, Rabu (11/12).
Sabar/Reza menang lawan wakil Tiongkok, Liang Wei Keng/Wang Chang 21-17 dan 22-20 di laga 32 besar All England di Utilita Arena Birmingham, Rabu (12/3).
Hendra Setiawan berharap kehadirannya mampu membawa Sabar/Reza bermain maksimal di All England.
Ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani mengaku optimistis menjalani debut mereka di BWF World Super 1000 All England 2025.
Hendra Setiawan, legenda bulu tangkis ganda putra Indonesia, akan menjalani peran baru yakni sebagai pelatih Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani di turnamen All England 2025.
Keberadaan pada pebulu tangkis dalam bisnis rumah makan Padang ini menjadi investasi mereka saat pensiun sebagai atlet.
Penggemar yang menyaksikan fun match tersebut terlihat terhibur dengan duel mantan pemain nomor satu dunia itu. Sesekali keempatnya bercanda saat menghadapi satu sama lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved