Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PRAVEEN Jordan/Melati Daeva Oktavianti merebut medali emas nomor ganda campuran SEA Games 2019 setelah mengalahkan wakil Malaysia Goh Soon Huat/Lai Sevon di Muntinlupa Sports Center, Filipina, Senin (9/12), dengan skor 21-19, 19-21, dan 23-21.
Pasangan unggulan pertama kejuaraan dua tahunan ini mengawali permainan kurang bagus karena harus tertinggal tiga poin. Namun, dengan tenang Praveen/Melati mampu mengejar hingga kedudukan 3-3. Kejar mengejar poin terus terjadi dan di interval pertama Indonesia unggul 11-9.
Upaya untuk meninggalkan lawan ternyata tersendat karena Praveen/Melati justru tertinggal 13-16. Praveen langsung bermain taktis sehingga mampu mengejar dengan kedudukan 17-17.
Pasangan Indonesia langsung bisa memimpin dan mengakhiri gim pertama dengan 21-19.
Baca juga: Bulu Tangkis Bidik 3 Emas Lagi
Memasuki gim kedua, Preveen/Melati langsung mengawali poin. Namun, pasangan Malaysia juga terus melakukan tekanan hingga kejar mengejar perolehan poin terus terjadi. Bahkan, unggulan pertama ini sempat tertinggal 8-11 pada interval pertama.
Ketertinggalan pasangan Indonesia hingga kedudukan 11-14. Namun, pelan tapi pasti Praveen/Melati mampu menyamakan kedudukan menjadi 14-14. Kedudukan sama membuat pasangan Indonesia lebih semangat hingga unggul 18-16 sebelumnya akhirnya lawan menyamakan kedudukan 18-18.
Pengalaman benar-benar diuji di partai ini. Praveen yang sudah kenyang pengalaman ternyata belum mampu membawa pasangan ini meraih kemenangan di gim kedua karena harus menyerah 19-21.
Di gim penentuan, Praveen/Melati banyak melakukan kesalahan sendiri dan menguntungkan lawan. Bahkan, harus tertinggal 0-4. Pasangan Indonesia ini kelihatan sulit berkembang, namun segala upaya dilakukan hingga kedudukan sama kuat 8-8. Namun, pada interval harus tertinggal 10-11.
Praveen/Melati terlihat bermain hati-hati. Namun, beberapa kali melakukan kesalahan sendiri dan menguntungkan lawan. Upaya untuk mengejar terus dilakukan hingga kedudukan 16-16 berlanjut ke 19-19.
Berkat keuletan, akhirnya Praveen/Melati mengakhiri pertandingan dengan skor 23-21 atau unggul 2-1.
Praveen, usai pertandingan, mengakui sempat kesulitan mengembangkan permainan yang salah satunya karena angin yang cukup kencang di lapangan.
"Sejak awal, kami terus mencoba memberikan yang terbaik. Siapa yang tidak mau menyanyikan Indonesia Raya di sini? Makanya saya dan Melati terus berusaha," kata Praveen.
Bagi tim bulu tangkis Indonesia, raihan emas Praveen/Melati adalah yang kedua setelah sebelumnya dipersembahkan nomor beregu putra. (OL-2)
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan pihaknya menghormati proses hukum.
Personel yang meraih piagam penghargaan merupakan atlet yang berprestasi dan berasal dari berbagai wilayah dan bidang.
Perlu diketahui bahwa PGN telah menjalin kerja sama dengan PBVSI selama 10 tahun dan PB ISSI selama 7 tahun.
Hal itu dilakukan karena ada beberapa cabor yang target medalinya meleset saat mengikuti ajang dua tahunan tersebut.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi ingin mengetahui laporan terkait hasil Sea Games 2019 dan persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021, Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Perbakin, Firtian Judiswandarta, ada tiga strategi rahasia untuk bisa mencapai prestasi yang membanggakan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved