Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIMNAS U-23 Indonesia akan kembali berlaga di babak penyisihan SEA Games 2019 di Filipina. Setelah gagal meraih kemenangan ketiga karena dikalahkan Vietnam 1-2, Garuda Muda akan menghadapi Brunei Darussalam, Selasa (3/12) di Stadion Binan, Filipina.
Pertandingan melawan Brunei sangat penting bagi Timnas untuk menjaga asa lolos ke semifinal.
Walaupun Brunei belum pernah memetik kemenangan, tetap memiliki kemungkinan untuk bisa mengalahkan Indonesia.
Namun, jika tidak mampu menang, Brunei masih mampu mencegah Indonesia mencetak banyak gol. Padahal Indonesia selain membutuhkan poin penuh, juga harus bisa pesta gol.
Baca juga: Kalah dari Vietnam 1-2, Menpora Tetap Semangati Perjuangan Timnas
Pasalnya, Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga di klasemen Grup B. Indonesia memiliki enam poin seperti Thailand yang berada di peringkat kedua. Tapi, Indonesia kalah dalam selisih gol.
Sehingga, untuk mengamankan tiket ke semifinal, Indonesia harus menang di dua laga terakhir dan wajib mencetak banyak gol. Sesuai regulasi turnamen, peringkat klasemen dilihat dari nilai yang dikumpulkan dan kemudian selisih gol mana kala tim memiliki poin yang sama. Indonesia setelah melawan Brunei akan menghadapi Laos.
Gelandang tim nasional U-23 Indonesia Sani Rizki Fauzi mengatakan dirinya dan rekan-rekan yang lain harus segera melupakan kekalahan dari Vietnam dan fokus ke laga berikutnya melawan Brunei. "Kami harus melupakan pertandingan itu dan menatap pertandingan di depan," ujar Sani di Manila, Filipina. (OL-8)
Seleksi pemain dilakukan untuk persiapan menuju tiga ajang internasional.
Pada Piala Asia U-19 2018, Timnas Indonesia U-19 berhasil melesakkan sembilan gol. Namun, tidak ada satupun gol tersebut yang berasal dari dari kaki penyerang tengah.
Timnas U-22 akan disiapkan untuk tiga ajang.
Sudah sejak 1991, Indonesia gagal meraih medali emas sepak bola dari ajang SEA Games.
Skuat Garuda Muda membidik gelar juara di SEA Games 2019.
Pelatih Timnas Indra Sjafri menegaskan, seluruh punggawa Garuda Muda memiliki jiwa pejuang yang tinggi.
INDONESIA memiliki sejarah panjang kompetisi liga sepak bola, bahkan sejak sebelum merdeka.
Jumlah personel yang diturunkan untuk mengamankan Kongres PSSi berjumlah 220 personel yang berasal dari Polda Bali, Polresta Denpasar, dan Polres Gianyar.
Sambil melempar senyum dia menjawab, itu tidak mustahil terjadi meski kontrak kerjanya dengan Shanghai SIPG belum berakhir.
Edy Rahmayadi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak 2016.
Edy Rahmayadi minta maaf karena tidak bisa memenuhi harapan pecinta sepak bola nasional.
Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved