PB Djarum akan Cari Format Baru Pembinaan, tapi tidak Mau Didikte

Despian Nurhidayat
13/9/2019 18:30
PB Djarum akan Cari Format Baru Pembinaan, tapi tidak Mau Didikte
Sejumlah pebulutangkis hasil Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis mengikuti latihan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah.(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

PERMASALAHAN antara Komisi Perlindungan Anak (KPAI) dan PB Djarum kini bisa dikatakan sudah mereda. Hal ini tentunya setelah adanya pertemuan antara pihak dari PB Djarum, KPAI, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada Kamis (12/9) lalu.

Dengan hasil tersebut, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Risimin, mengatakan bahwa saat ini mereka tengah mencari format untuk tahun depan. Format ini pun saat ini tengah didiskusikan bersama para pakar di bidangnya.

"Ya kita sudah sepakat bahwa audisi 2020 akan dilanjutkan. Cuma, kita akan minta waktu dan ruang untuk mencari format audisi atau pencarian bakat yg lebih bagus. Jadi kita belum bisa mengatakan formatnya seperti apa untuk 2020. Kita masih mencari dan akan menggojlok bersama para pakarnya badminton, baik itu dari pelatih atau mantan pemain, untuk mencari format yanh lebih bagus," ungkapnya saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (13/9).

Meskipun sudah mencapai kesepakatan, Yoppy menegaskan bahwa dirinya tidak ingin didikte oleh siapa pun. Pasalnya, dia menganggap bahwa hal yang membuat dirinya memutuskan untuk menghentikan program Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Djarum disebabkan ia merasa didikte untuk melakukan sesuatu hal yang sudah berlangsung sedari lama.

"Saya cuma mau mengingatkan bahwa saya tidak mau didikte. Seperti nggak boleh pakai logo Djarum dan sebagainya. Menurut saya itu merupakan upaya mendikte atau menggiring opini masyarakat dan kita tidak mau itu terjadi. Makanya, jangan mendikte kami," lanjutnya.


Baca juga: Audisi Umum Bulu Tangkis PB Djarum Dipastikan Berlanjut


Pada intinya, Yoppy mengatakan bahwa saat ini untuk program Audisi Umum 2020 akan resmi diselenggarakan dengan format yang masih dicari. Namun, jika di tengah jalan kembali terjadi permasalahan semula, dia mengatakan bahwa PB Djarum akan mengambil sikap seperti semula yakni menghentikan program Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Djarum yang telah berjalan sejak 2006.

"Intinya kami bisa mengatakan audisi 2020 berjalan. Kalau ditengah jalan ada upaya mendikte begini begitu dan sebagainya. Ya kita akan kembali ke sikap semula," pungkas Yoppy.

Sementara itu, pada Kamis (12/9) lalu, PB Djarum juga mendapatkan kunjungan dari Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Menurut Yoppy, kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk keterbukaan PB Djarum terkait permasalahan eksploitasi anak.

Selain itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, juga menyatakan dukungan agar program Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis Djarum terus berlanjut.

"Pak Moeldoko itu sangat dekat dengan anak-anak dan suka dengan anak-anak. Secara langsung beliau bertemu dengan mereka dan beliau ingin memastikan bahwa tidak ada eksploitasi apa pun. Itu bukti bahwa kita tidak pernah nutup-nutupi, silakan saja kalau mau datang. Kami terbuka kok untuk melihat kenyataan yang sebenarnya. Banyak dukungan dari Pak Moeldoko, Oak Ganjar, dan semua pihak juga dukung agar kami berjalan terus," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya