Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraha (Kemenpora) melalui Deputi Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta, akan mengadakan simposium dengan tema "Interpretasi Esport Dalam Wacana Keolahragaan Nasional" di Ballroom Hotel Rattan In, Banjarmasin, Sabtu (7/9).
"Kami akan mencoba memformulasikan sisi negatifnya seperti apa dan positifnya seperti apa, dan menjadikan kajian ilmiah yg komperhensif," ujar Sekretaris Menpora, Gatot S. Dewa Broto di Gedung Menpora, Kamis (5/9).
Menurutnya, kegiatan simposium tersebut dapat merumuskwn beberapa hal di antaranya merumuskan dasar pemikiran lintas perspektif esport dalam olahraga.
Simposium atau pidato pendek ini merupakan lanjutan dari kajian lintas perpsektif esport dalam paradigma keolahragaan Indonesia yang sebelumnya dilakukan FGD di Yogyakarta dan Bekasi.
Acara ini diadakan sebagai bentuk upaya Kemenpora terhadap perkembangan esporr di Indonesia dengan segala pro-kontra yang terjadi pada masyarakat dalam menyikapi perkembangan esport.
Baca juga: Haornas Momentum Majukan Prestasi
Selain itu, simposium akan menjadi bahan telaah terhadap fenomena ataupun konsep esport, sebagai salah satu dassr pertimbangan pengambilan kebijakan terhadap pengembangan keolahragaan.
Nantinya, kegiatan ini akan dilakukan dua sesi dengan pembahasan yang berbeda, pada sesi pertama membahas tentang esport dalam perspektif keolahragaan dan sesi kedua tentang tantangan dan peluang masyarakat dalam perkembangan esport.
Pembicara yang akan memberikan paparan dari pelbagai keilmuan yakni, ilmu keolahragaan, sosiologi, kesehatan, ekonomi bisnis, teknologi, psikologi, standarisasi keolahragaan dan esport.
Peserta yang diundang berasal dari beberapa Kementerian terkait organisasi olahraga, perguruan tinggi, komunitas games, pemain esport, dan penyelenggara turnamen. (A-4)
Turnamen Esport ini bukan sekedar kompetisi namun juga bentuk apresiasi terhadap generasi muda yang aktif dan kreatif di dunia digital.
PERTUMBUHAN akademi esports di Indonesia menunjukkan tren positif dan menjadi faktor penting dalam mencetak generasi baru atlet esports profesional.
Putri Pramesti, berhasil meraih medali emas pertama di kategori eFootball Women’s dalam ajang ASEAN Youth Esports Championship (AYESC) 2025
Onic menjuarai Mobile Legends: Bang Bang League Indonesia (MPL ID) Season 15 setelah mengalahkan RRQ Hoshi di laga final di Jakarta International Velodrome, Minggu (15/6).
Esport bukan hanya tentang permainan, tetapi tentang kreativitas, strategi, dan kerja sama tim
TIM esports gencar merangkul kalangan kampus demi menjaring talenta-talenta muda untuk pengembangan serta regenerasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved