Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
HENDRA Setiawan dan Mohammad Ahsan tampil mengesankan. Di usia yang tak lagi muda, ganda putra Indonesia itu mampu tampil sebagai juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 yang berlangsung di St Jakobshalle, Basel, Swiss, tadi malam.
Tampil sebagai unggulan keempat, Hendra/Ahsan sukses menghajar unggulan 12 asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dengan rubber game 25-23, 9-21, dan 21-15. Bagi keduanya, gelar juara dunia kali ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya berjaya pada 2013 di Guangzhou, Tiongkok, dan 2015 di Jakarta.
Khusus buat Hendra, keberhasilannya tadi malam membuahkan gelar keempat. Saat berpasangan dengan Markis Kido, dia menjadi kampiun dunia pada 2007. Lebih spesial lagi, gelar bergengsi kali ini merupakan kado terindah di kala dia tepat berusia 35 tahun.
Hendra memang tak lagi muda, begitu pula Ahsan yang sudah berumur 32 tahun, tetapi kiprah mereka tetap luar biasa. Tahun ini, pasangan berjuluk The Daddies itu juga unjuk gigi di All England.
Kegemilangan Hendra/Ahsan yang melaju ke final setelah menyingkirkan juniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pun membuat Indonesia tak pulang dengan tangan hampa. PBSI awalnya juga berharap pada Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, tetapi pasangan nomor satu dunia itu justru tersingkir di babak pertama.
Pada pertandingan sebelumnya, ganda putri unggulan utama asal Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara memenangi all Japan finals melawan unggulan kedua, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Setelah memimpin di gim pertama dengan skor 21-11, mereka kalah 20-22 di gim kedua, tetapi kembali bangkit di gim penentuan. Lewat pertarungan sengit, Mayu/Wakana unggul 23-21 untuk mempertahankan gelar.
Di tunggal putri, andalan India unggulan kelima Pusarla V Sindhu menaklukkan unggulan tiga asal Jepang, Nozomi Okuhara. Sindhu tanpa kesulitan berarti menang 21-7 dan 21-7.
Kekalahan tunggal putri ditebus Jepang di tunggal putra lewat Kento Momota. Unggulan pertama itu terlalu tangguh bagi rivalnya, Anders Antonsen (Denmark) dan menang gampang 21-9 dan 21-3.
Di partai keempat, ganda campuran Tiongkok Zhen Si Wei/Huang Ya Qiong hanya perlu waktu 36 menit untuk menyudahi pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Unggulan pertama itu menang mudah 21-8, 21-12 (Beo/Des/X-8)
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
Jonatan bertanding di Glaz Arena, Rennes, Prancis, Selasa (24/10), dan mengemas kemenangan dengan skor 21-11 dan 21-19.
TUNGGAL putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung pulang lebih cepat dari ajang Tiongkok Terbuka 2023.
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang berstatus unggulan pertama akan langsung bertemu finalis Kejuaraan Dunia 2023 asal Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
MEDALI perak diraih oleh ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023, akhir pekan lalu di Denmark.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved