Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Jojo Mengaku Waspadai Jorgensen

Antara
21/8/2019 08:15
Jojo Mengaku Waspadai Jorgensen
Jonatan Christie(ANTARA/Hafidz Mubarak)

UNGGULAN keempat asal Indonesia Jonatan Christie menganggap pertemuannya dengan pemain Denmark Jan O Jorgensen di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis yang berlangsung di St. Jakobshalle Basel, Swiss, tidak akan semudah ketika mereka bertanding di Jepang Terbuka, bulan lalu.    

"Tidak akan semudah yang kemarin karena dia baru main sekali dan besok ada istirahat sehari. Jadi tidak akan semudah di Jepang," ujar Jonatan setelah memastikan tempat di babak 16 besar usai mengalahkan wakil Korea Selatan Heo Kwang Hee 21-14 dan 21-12, Selasa (20/8).  

Pebulu tangkis Denmark Jan P Jorgensen meraih tempat di babak 16 besar setelah bertanding sekali melawan pemain Indonesia Tommy Sugiarto dengan kemenangan 21-11 dan 21-15.    

Pada putaran pertama, Jorgensen meraih kemenangan tanpa tanding setelah lawannya Brice Leverdez dari Prancis mengundurkan diri.        

Baca juga: Jojo Melaju ke Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia

Rekor pertemuan Jojo dengan Jorgensen adalah imbang 2-2 dengan pertemuan terakhir di Jepang Terbuka 2019 bulan lalu yang dimenangi Jojo dalam dua gim 21-14 dan 21-14.    

Ditanya apa yang disiapkan untuk menghadapi Jorgensen, Jojo hanya mengatakan setiap pemain mempunyai keistimewaan dan keunikan masing-masing, sehingga tidak bisa dibilang lawan si A lebih enteng, si B lebih berat.    

"Siapa yang lebih siap, yang lebih prepare, lebih fokus pada hari H, itu yang membedakan hasil," katanya.        

Tentang kemenangannya yang relatif mudah dari pemain Korsel Heo Kwang Hee terutama pada gim pertama, Jonatan memperkirakan lawannya tegang.    

"Gim pertama agak sedikit nervous kalau saya lihat. Dari beberapa kali smes saya, saya rasa enggak kencang tapi pengembaliannya tanggung, itu saya rasa juga agak tegang nih, nervous sedikit," katanya.    

"Tapi, di babak kedua, dia mau coba lawan itu dengan balik lebih menyerang duluan dan di awal awal (saya) agak keteter juga dengan kecepatan dia," tambahnya.  

Jojo yang sebelumnya tidak pernah menang dari pemain Korsel itu, mengaku kunci kemenangannya adalah lebih tenang, lebih sabar dan pola serta penempatan bola yang lebih tepat.    

"Dia punya serangan yang mematikan juga, pertahanannya juga bagus. Jadi kuncinya lebih tenang, lebih sabar, dan pola dan penempatan bolanya lebih tepat," pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya