Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
UNGGULAN keempat asal Indonesia Jonatan Christie menganggap pertemuannya dengan pemain Denmark Jan O Jorgensen di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis yang berlangsung di St. Jakobshalle Basel, Swiss, tidak akan semudah ketika mereka bertanding di Jepang Terbuka, bulan lalu.
"Tidak akan semudah yang kemarin karena dia baru main sekali dan besok ada istirahat sehari. Jadi tidak akan semudah di Jepang," ujar Jonatan setelah memastikan tempat di babak 16 besar usai mengalahkan wakil Korea Selatan Heo Kwang Hee 21-14 dan 21-12, Selasa (20/8).
Pebulu tangkis Denmark Jan P Jorgensen meraih tempat di babak 16 besar setelah bertanding sekali melawan pemain Indonesia Tommy Sugiarto dengan kemenangan 21-11 dan 21-15.
Pada putaran pertama, Jorgensen meraih kemenangan tanpa tanding setelah lawannya Brice Leverdez dari Prancis mengundurkan diri.
Baca juga: Jojo Melaju ke Babak 16 Besar Kejuaraan Dunia
Rekor pertemuan Jojo dengan Jorgensen adalah imbang 2-2 dengan pertemuan terakhir di Jepang Terbuka 2019 bulan lalu yang dimenangi Jojo dalam dua gim 21-14 dan 21-14.
Ditanya apa yang disiapkan untuk menghadapi Jorgensen, Jojo hanya mengatakan setiap pemain mempunyai keistimewaan dan keunikan masing-masing, sehingga tidak bisa dibilang lawan si A lebih enteng, si B lebih berat.
"Siapa yang lebih siap, yang lebih prepare, lebih fokus pada hari H, itu yang membedakan hasil," katanya.
Tentang kemenangannya yang relatif mudah dari pemain Korsel Heo Kwang Hee terutama pada gim pertama, Jonatan memperkirakan lawannya tegang.
"Gim pertama agak sedikit nervous kalau saya lihat. Dari beberapa kali smes saya, saya rasa enggak kencang tapi pengembaliannya tanggung, itu saya rasa juga agak tegang nih, nervous sedikit," katanya.
"Tapi, di babak kedua, dia mau coba lawan itu dengan balik lebih menyerang duluan dan di awal awal (saya) agak keteter juga dengan kecepatan dia," tambahnya.
Jojo yang sebelumnya tidak pernah menang dari pemain Korsel itu, mengaku kunci kemenangannya adalah lebih tenang, lebih sabar dan pola serta penempatan bola yang lebih tepat.
"Dia punya serangan yang mematikan juga, pertahanannya juga bagus. Jadi kuncinya lebih tenang, lebih sabar, dan pola dan penempatan bolanya lebih tepat," pungkasnya. (OL-2)
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
MEDALI perak diraih oleh ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023, akhir pekan lalu di Denmark.
TUNGGAL putra nomor satu dunia Viktor Axelsen akhirnya tumbang di perempat final kejuaraan dunia bulu tangkis 2023 di Denmark, Jumat (25/8) waktu setempat.
Hendra/Ahsan di Olimpiade 2020 Tokyo gagal meraih medali perunggu usai kalah dari pasangan Malaysia Chia Aaron/Son Wooi Yik lewat rubber game 21-17, 17-21, dan 14-21.
GANDA putra Indonesia Bagas Maulana/Shohibul Fikri gagal membuka paceklik gelar usai dikalahkan wakil Tiongkok Chen Bo Yang/Liu Yi 19-21 dan 17-21 di partai final Orleans Masters 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved