Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEKTOR tunggal putri tak mampu lolos ke babak perempat final. Gregoria Mariska Tunjung yang menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia di babak kedua Jepang Terbuka 2019, kandas dari Tai Tzu Ying asal Taiwan.
Gregoria memang harus mengakui keunggulan pemain nomor satu dunia tersebut setelah bertanding dengan skor cukup jauh hingga berakhir dengan skor 18-21, 15-21.
Gregoria mengatakan Tai pintar mengatur ritme permainan. Beberapa kali Gregoria sempat memimpin perolehan skor, namun Tai berhasil mengambil alih permainan dan unggul.
"Penampilan saya masih tidak stabil. Pemain level top pasti sadar kalau pola main lawannya tidak menguntungkan buat dia. Tai juga begitu, waktu saya dapat beberapa poin, dia langsung ubah pola main dan saya tidak siap, terkejar terus sama dia," ungkap Gregoria.
Baca juga: Gregoria Tersingkir di Putaran Kedua Jepang Terbuka
Dalam pertemuan sebelumnya di ajang Piala Sudirman 2019, Gregoria memang sudah dapat merasakan keunggulan pemain nomor satu dunia tersebut setelah kalah dalam dua gim langsung oleh Tai, dengan skor 16-21, 14-21. Gregoria pun merasa belum ada perubahan yang terjadi setelah pertemuan terkahirnya melawan Tai.
"Kalau dibanding pertemuan sebelumnya, kurang lebih penampilan saya masih sama saja, saya masih kesulitan. Seharusnya kalau sudah pernah ketemu kan hapal, tapi dia pintar di bagian ubah-ubah polanya. Mainnya tidak monoton, dia adalah pemain yang cerdas," jelas Gregoria.
Fokus, itulah yang menjadi evaluasi bagi Gregoria, mengingat penampilannya di dua turnamen beruntun di Indonesia Open 2019 dan Japan Open 2019 tidak mendapatkan hasil maksimal.
"Masih banyak yang harus saya perbaiki di latihan, kalau di pertandingan lebih ke fokusnya. Badan belum terasa capek, tapi fokusnya lebih capek, tidak bisa terus konsisten dan tahan lama fokusnya. Mungkin saya harus lebih rileks, kalau menggebu-gebu malah tidak dapat fokusnya," tuturnya.(OL-5)
Lanny/Siti harus mengakui keunggulan unggulan teratas asal Tiongkok, Liu Shengshu/Tan Ning.
Fajar menyebut bahwa momen-momen krusial kembali menjadi titik lemah bagi dirinya dan Fikri.
Putri harus mengakui keunggulan unggulan kedua asal Tiongkok, Wang Zhi Yi.
Putri berhasil menundukkan perlawanan dari wakil tuan rumah Tomoka Miyazaki di babak kedua.
Jafar/Felisha harus menerima kekalahan dari wakil Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Dalam kondisi yang baru memulai kembali turnamen karena baru sembuh dari cedera, Ginting mengaku masih mencari kondisi dan suasana persaingan yang kini terasa cukup berbeda.
TUNGGAL putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung harus tersingkir dari turnamen Jepang Terbuka 2025 setelah kalah dari wakil tuan rumah, Riko Gunji.
Jepang Terbuka kali ini bisa menjadi momen kebangkitan bagi Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung.
Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung akan ambil bagian dalam turnamen BWF World Tour Super 750 Jepang Terbuka dan Super 1000 Tiongkok Terbuka 2025.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Gregoria Mariska Tunjung telah absen dari sejumlah turnamen internasional sejak akhir Maret, termasuk batal memperkuat tim Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan telah mengalami gejala vertigo atau migrain parah selama hampir dua bulan terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved