Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KEMENANGAN luar biasa Tiger Woods di Masters pada tahun ini yang dicapai dalam usia 43 tahun telah menginspirasi Serena Williams yang tiga tahun lagi menjejak usia 40 tahun. Hal itu dikatakan Williams setelah mencapai final Wimbledon untuk kesebelas kalinya, Kamis (11/7).
Williams yang seandainya mengalahkan Simona Halep akhir pekan ini bisa menyamai rekor Margaret Court juara tunggal Grand Slam 24 kali, yakin teknologi telah membantunya terus sukses sekalipun harus jeda karena melahirkan anak.
Superstar tenis AS ini hanya kehilangan tiga gim dari lawannya dalam semifinal, Barbora Strycova yang berusia 33 tahun, dengan menang mudah 6-1, 6-2 dalam tempo kurang dari satu jam, Kamis (11/7) malam.
"Saya kira teknologi telah sungguh mengubah," kata Williams yang pada usia 37 tahun 291 hari menjadi finalis Grand Slam tertua dalam era modern.
"Itulah satu-satunya alasan saya bisa bersaing. Saya merasa, seandainya kita sudah memiliki teknologi ini 20 tahun lalu, mungkin (legenda NBA) Michael Jordan masih bermain basket," sambung dia seperti dikutip AFP.
Baca juga: Final Wimbledon 2019, Pertemuan Ke-11 Williams dan Halep
"Saya cuma merasa kita tahu banyak sekali tentang tubuh kita. Hal yang saya lakukan sekarang berbeda dari pada ketika saya pertama kali di tour, teknologi memperpanjang karier saya," jelas Williams.
Williams yang awal musim ini terkena cedera lutut menyatakan bukan hanya dia dan Woods yang menikmati karier merentang panjang.
"Bukan cuma saya, ada Roger (Federer, 37 tahun), Tom Brady (atlet baseball terkenal AS berusia 41 tahun), Peyton (Manning, pemain liga profesional NFL), bermain selamanya. Ada begitu banyak atlet yang kini bisa lebih baik dan bermain lebih lama, bahkan menampilkan puncak permainan setelah usia 30-an."
"Atlet-atlet itu, khususnya Tiger, apa yang dia capai pada Masters, telah mengilhami saya. Atlet-atlet itu luar biasa inspiratif. Itu satu hal yang membuat saya terus maju," pungkasnya. (OL-2)
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved