Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) bidang kesehatan telah mempersiapkan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia. Kepala Bidang Kesehatan PPIH 2019 dr. Indro Murwoko, mengatakan petugas kesehatan petugas dan fasilitas kesehatan di Madinah sudah siap melayani para jemaah haji.
Menurut Indro, petugas kesehatan bersama PPIH Kementerian Agama akan menjemput jemaah haji kloter awal yang masuk gelombang pertama yang akan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah pada Sabtu (6/7). Kloter awal yang mendarat pertama kali di Arab Saudi ialah dua kloter asal Embarkasi Surabaya (SUB) dan dua kloter asal Embarkasi Batam (BTH).
"Jemaah yang terdaftar pada empat kloter tersebut sebanyak 1.800 orang yang seluruhnya menggunakan maskapai Saudi Arabia," kata Indro seperti dikutip siaran pers resmi Kementerian Kesehatan, kemarin.
Indro menambahkan, pelayanan kesehatan yang diberikan nantinya bagi para jemaah terbagi menjadi pelayanan langsung di kloter yang dilakukan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), pelayanan di sektor oleh Tim Gerak Cepat (TGC), dan pelayanan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) oleh PPIH melalui Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) dan Tenaga Kesehatan Lain (TKL).
Jumlah PPIH seluruhnya 85 orang yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat dan tenaga medis lain pendukung seperti ahli gizi, surveilans, sanitarian, dan apoteker.
Sementara itu, TGC di Madinah berjumlah tiga orang di setiap sektor sehingga total 15 orang. Tim lain yang juga sudah berada di Madinah ialah Tim Promotif Preventif (TPP) berjumlah 21 orang. Di samping itu juga disiapkan tim kesehatan mobile bandara sebanyak 20 orang (dokter dan perawat).
“Sekarang konsentrasi semua di Madinah untuk menghadapi gelombang pertama kedatangan jemaah haji. Kalau misalkan ada yang tiba-tiba sakit kita memiliki juga tim mobile bandara. Mereka akan bertugas melakukan dukungan pelayanan kesehatan kepada TKHI kepada jamaah yang baru landing,” imbuh Indro.
Sistem rujukan juga turut disiapkan menurut kriteria triase. Ketika ada jemaah haji yang mengalami gangguan kesehatan (triase hijau) di area bandara, akan langsung ditangani tim kesehatan mobile bandara. Namun apabila terjadi kondisi kedaruratan, maka jemaah yang sakit akan dirujuk ke KKHI Madinah (triase kuning) atau langsung ke rumah sakit Arab Saudi di Madinah (triase merah).
Sementara itu Kepala Seksi Kesehatan Madinah, dr. Edi Supriatna menuturkan layanan kesehatan KKHI Madinah saat ini akan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, pihaknya masih terus mempersiapkan hal lain terutama untuk obat-obatan emergensi.
“Ruang layanan sekarang berbeda dari yang dulu, kapasitas tempat tidur kita bertambah yang dulu kurang dari 50 sekarang kalau dimaksimalkan bisa sampai 80,” tutur Edi. (OL-09)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved